Waspada! 10 Fenomena Alam Ini Akan Terjadi di Tahun 2021
Gerhana Matahari Cincin atau Parsial terjadi ketika Bulan berada segaris dengan Bumi dan Matahari bisa kita lihat di di Planetarium Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis (26/12), serta Bulan berada pada titik terjauh dengan Bumi. (Robinsar Nainggolan)
Jakarta, law-justice.co - Sejumlah fenomena alam disebut akan terjadi sepanjang tahun 2021. Hal itu disampaikan oleh sejumlah ahli astronomi di dunia.
Disebutkan, sedikitnya ada 10 fenomena alam yang akan terjadi sepanjang tahun 2021. Berikut dalah daftarnya;
10. Konjungsi Venus dan Jupiter - 11 Februari
Diperkirakan pada tanggal 11 Februari nanti, ada 2 planet besar yang akan muncul di langit kita. Kedua planet tersebut adalah Venus dan Jupiter. Dikatakan bahwa kedua planet ini akan muncul berupa 2 titik yang bersinar terang. Apabila kalian mau melihatnya lebih jelas, bisa mengguakan alat bantu berupa teleskop.
Kemunculan dua planet ini hanya bisa disaksikan pada pagi hari. Pastikan kalian mencari lokasi yang bagus dengan pemandangan langit yang luas ke arah Tenggara. Kedua planet besar ini diperkirakan akan muncul dan terlihat pada waktu matahari terbit. Perkiraan waktunya sekitar 20 sampai 30 menit sebelum matahari terbit. Planet Venus dan Jupiter berada di posisi jauh dari matahari.
9. Merkuri, Jupiter, and Saturnus - 9-10 Maret
Bisa melihat kemunculan sebuah planet dari tata surya saja merupakan sebuah momen keberuntungan yang sulit untuk dilupakan. Coba bayangkan kalau yang muncul bukan cuma satu melainkan tiga planet sekaligus. Hal ini tentu sangat sayang untuk dilewatkan. Apalagi para ahli astronomi sudah memperkirakan bahwa fenomena alam ini mungkin terjadi pada tanggal 9 sampai 10 Maret.
Tepat di langit pagi, tiga planet dari tata surya akan menampakan diri. Mereka adalah Merkui, Jupiter, dan Saturnus. Ketiga planet ini akan muncul dan membentuk hampir sejajar atau berada dalam satu garis lurus. Ketiga planet tersebut dapat dilihat tanpa menggunakan alat dan yang paling terang nanti adalah Jupiter dan yang nyalanya paling redup adalah Merkuri.
8. Blood Moon - 26 Mei
Jarang sekali momen gerhana bulan total bisa muncul dan kita bisa melihatnya dengan jelas. Apabila kalian belum pernah melihat seperti apa gerhana bulan total dan penasaran dengan penampakannya, kalian bisa menunggu pada tanggal 26 Mei. Di tanggal tersebut diperkirakan gerhana bulan total akan terjadi.
Gerhana bulan total ini terjadi pada saat Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada satu garis lurus. Nantinya Matahari akan menyinari Bumi dan menghasillkan warna merah yang nantinya akan muncul di permukaan Bulan. Warna merah bisa semakin jelas tergantung dari jumlah debu yang ada di atmosfer Bumi. Wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan bagian Barat, Australia, dan Asia Tenggara mungkin bisa melihat fenomena ini dengan jelas. Jamnya sekitar 1:44 AM waktu Pasifik
7. Gerhana Matahari Cincin - 10 Juni
Gerhana matahari cincin diperkirakan akan muncul pada tanggal 10 Juni. Yang disayangkan adalah, tidak semua orang bisa melihat fenomena langka ini. Mereka yang tinggal di daerah Kanada, sebagian dari Greenland, dan Rusia yang bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat proses terjadinya gerhana matahari ini.
Gerhana matahari cincin bisa terjadi ketika Bulan, Matahari, dan Bumi berada dalam satu garis lurus. Karena Bulan memiliki ukuran yang lebih kecil dari Matahari, maka ketika Matahari tertutup oleh Bulan, hanya sebagian dari Matahari yang masih bisa terlihat. Menghasilkan bentuk seperti cincin merah. Diperkirakan momen ini terjadi pada waktu 9:49 UT di Utara Kanada dan selesai di Rusia pada 11:33 UT.
6. Hujan Meteor Perseid - 12-13 Agustus
Sangat indah dan keren ketika melihat proses terjadinya hujan meteor di video dan juga gambar. Kalian kalau mau menyaksikan fenomena hujan meteor tidak perlu melalui video lagi. Pada tanggal 12 sampai 13 Agustus nanti, para ahli astronomi telah memprediksi bahwa akan terjadi hujan meteor yang dinamakan Hujan meteor perseid.
Pada saat hujan meteor terjadi, nantinya akan ada sekitar 60 bintang jatuh setiap jamnya. Kejadian ini bisa disaksikan pada malam hari ketika kondisi langit cerah. Kalian cukup perlu mencari spot yang tepat untuk menyaksikan proses terjadinya hujan meteor ini. Cari konstelasi bintang Perseus dan tunggu momen ini terjadi.
5. Hujan Meteor Draconid - 8 Oktober
Fenomena hujan meteor menjadi fenomena yang kemunculannya akan cukup sering di tahun 2021 ini. Jika sebelumnya sudah dibahas mengenai hujan meteor perseid, yang berikutnya adalah hujan meteor draconid. Hujan meteor draconid ini diprediksi akan terjadi pada 8 Oktober. Mengenai jumlahnya, jumlah hujan meteor draconid tidak sebanyak perseid.
Hujan meteor draconid diperkirakan hanya sekitar 10 sampai 15 bintang yang jatuh setiap jamnya. Hujan meteor ini datang dari partikel koment 21P/Giacobini-Zinner. Semakin gelap langit malam, maka akan semakin terlihat jelas fenomena hujan meteor ini. Nama draconid diambil dari konstelasi bintang yang dinamakan Draco, the dragon.
4. Kemunculan Planet Neptunus - 14 September
Neptunus merupakan planet terjauh urutan kedelapan bila diukur dari Matahari. Namanya diambil dari dewa laut Romawi, berwarna biru, dan memiliki ukuran 17 kali lebih besar daripada Bumi. Sangat sulit bagi kita untuk bisa melihat keberadaan planet besar satu ini. Namun pada 14 September, diperkirakan kita bisa melihat seperti apa planet Neptunus.
Pada tanggal tersebut, Neptunus akan muncul pada malam hari dan menghadap seberang Matahari. Karena kondisi malam dan warnanya yang biru terang, besar kemungkinan planet ini bisa terlihat. Untuk bisa melihat Neptunus, kalian perlu mencari konstelasi bintang Aquarius, turunkan pandangan ke bintang Phu Aquarii, maka kalian bisa melihat planet Neptunus.
3. Gerhana Bulan Parsial - 19 November
Fenomena gerhana bulan bisa terjadi pada saat Matahari menyinari Bumi dan bayangannya jatuh di permukaan Bulan. Membuat penampakan Bulan tertutup. Bisa tertutup sebagian (parsial) atau bisa juga tertutup sepenuhnya atau yang biasa disebut dengan gerhana bulan total. Tepat pada tanggal 19 November nanti, momen gerhana bulan parsial ini akan terjadi.
Bisa dibilang ini adalah fenomena gerhana bulan terakhir sepanjang tahun 2021. Jadi amat disayangkan apabila kalian sampai melewatkan kesempatan ini. Negara yang diperkirakan bisa melihat fenomena ini meliputi Amerika Selatan, Amerika Utara, Australia, sebagian Eropa, dan Asia. Diperkirakan 95% area Bulan akan tertutup oleh bayangan Bumi. Gerhana bulan parsial akan terjadi pada jam 2:18 EST.
2. Hujan Meteor Geminid - 13-14 Desember
Hujan meteor perseid dan draconid sudah dibahas, fenomena hujan meteor selanjutnya yang mungkin akan terjadi di tahun 2021 ini adalah hujan meteor geminid. Menurut perkiraan, hujan meteor geminid akan terjadi di pertengahan bulan Desembar yakni antara tanggal 13 sampai 14 Desember. Tentu saja momen ini bisa disaksikan dengan jelas pada saat langit gelap.
Apabila langit malam terlihat cerah, maka hujan meteor geminid pasti akan terlihat. Disarankan bagi yang mau melihat fenomena ini untuk mengamati langit malam sebelum fajar di tanggal 14 Desember. Nanti kalian akan melihat ratusan meteor jatuh menghiasai langit malam. Hujan meteor ini akan berwarna hijau diakibatkan oleh asteroid 3200 Phaethon yang ditemukan pada tahun 1983.
1. Supermoon - 25 Mei
Ketika Bulan berputar mengitari Bumi dan mencapai titik terdekat, maka kita bisa melihat Bulan dalam ukuran yang terbesarnya. Momen inilah yang disebut dengan supermoon. Fenomena supermoon bukan cuma terjadi sekali tapi bisa berkali-kali. Dan untuk kali ini, fenomena supermoon akan terjadi pada tanggal 25 Mei.
Pada tanggal 25 Mei jam 10 PM EDT, Bulan akan berada sekitar 357.311 km dari Bumi. Di saat inilah kita bisa melihat ukuran terbesar Bulan. Kemunculan Bulan pada titik terdekat ini bisa mengakibatkan air laut naik dan kemungkinan banjir. Ini dikarenakan bukan cuma Bumi saja yang memiliki gravitasi, tapi Bulan juga sama.
Komentar