Wow! Makin Berkilau, Bitcoin Harganya Kini Tembus Rp 665 Juta

Selasa, 09/02/2021 15:45 WIB
Ilustrasi Bitcoin (Investor)

Ilustrasi Bitcoin (Investor)

Jakarta, law-justice.co - Bitcoin terus memancarkan kilaunya. Bitcoin merupakan salah satu uang kripto yang paling populer di dunia dan dilirik masyarakat. Siang ini, harga bitcoin sudah Rp 600 jutaan per keping.

Dari data perdagangan di laman coinbase.com, per pukul 10.05 WIB bitcoin tercatat terparkir di harga Rp 639 juta per keping. Rekornya bitcoin diperdagangkan seharga Rp 665 juta pada hari ini, Selasa (9/2/2021).

Bagi masyarakat yang tertarik memiliki bitcoin, ada dua cara yang bisa dilakukan. Pertama, bisa langsung saja membeli di situs yang menyediakan penukaran uang fisik dengan mata uang virtual. Kedua, menambangnya dengan sederet software dan pemecahan algoritma komputer.

Bagi yang masih penasaran lebih untung membeli atau menambang. Ini penjelasannya:

Menurut CEO Bitcoin Indonesia Oscar Darmawan, untuk saat ini menambang bitcoin tidak terlalu disarankan. Pasalnya memakan modal sangat besar.

Apabila cuma punya modal Rp 10 miliar ada baiknya jangan menambang. Pasalnya, return alias pengembalian keuntungannya sangat kecil dan modalnya besar untuk membiayai teknologi. Jangka waktu menambangnya pun panjang.

"Saya sih mending beli ya, kalau menambang itu modalnya banyak, kalau cuma di bawah Rp 10 miliar jangan menambang, karena return-nya kecil sekali. Itu pun butuh jangka panjang dan teknologi yang intensif," ujar Oscar dalam siaran Podcast Tolak Miskin detikcom.

Di sisi lain, dengan membeli bitcoin dan melakukan perdagangan menurutnya untungnya lebih mudah didapatkan. Modal puluhan ribu pun bisa digunakan untuk melakukan trading bitcoin.

"Kalau sekarang trading mendapatkan modalnya Rp 10-20 ribu rupiah aja bisa untung juga," kata Oscar.

Di sisi lain, Oscar mengatakan kini untuk menambang bitcoin makin sulit untuk dilakukan. Memang harga bitcoin hasil menambang harganya lebih mahal, namun ada biaya operasional yang di belakangnya juga bertambah.

"(Menambang) Masih banyak dilakukan, karena dapatnya makin susah maka makin naik harganya. Simple-nya kalau makin susah kan harga listrik mereka makin naik, nah mereka akan menjualnya dengan lebih mahal," kata Oscar.

 

 

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar