Dihujat Netizen Karena Dianggap Hina Susi, Ini Kata Staf Menkominfo

Jum'at, 05/02/2021 09:51 WIB
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Prof Henry Subiakto. (Kompas).

Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Prof Henry Subiakto. (Kompas).

Jakarta, law-justice.co - Staf Ahli Bidang Hukum Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Prof Henry Subiakto kembali dihujat warganet karena dianggap menyindir mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti.

Dalam cuitannya, Prof Henry Subiakto menyebut ada tokoh tidak tamat sekolah, tapi jabatannya melambung.

“Ada tokoh yang sekolah gak tamat, tapi jabatannya melambung, dan perusahaanya untung,” kata Henry, dikutip dari akun Twitter pribadinya, @henrysubiakto, Kamis (4/2/2021).

Tokoh tersebut, kata Henry, telah diganti karena kebijakannya tidak nyambung.

“Kemarin jabatannya diganti orang yang kebijakannya gak nyambung, tambah perusahaan miliknya lagi buntung,” tulis Henry.

Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) itu menyebut tokoh tersebut kini bermanuver politik untuk mencari peruntungan pada tahun 2022 dan 2024 mendatang.

Diduga, tahun 2022 merujuk pada Pilkada DKI Jakarta dan tahun 2024 merujuk pada pemilihan presiden (Pilpres) atau Pemilu 2024.

“Logislah lalu bermanuver politik, siapa tahu 2022/2024 kembali beruntung,” imbuhnya.

Meski tak menyebut nama, netizen menganggap Henry Subiakto menyindir Susi Pudjiastuti.

“Yg sekolah ga tamat itu punya gelar doktor lho. Tanpa menjilat beliau bisa naik jadi mentri. Bapak bisa tidak? Atau bapak lebih memilih cara menjilat?,” tulis @Arraso4 membalas cuitan Prof Henry.

Sementara akun @Rizaldo_14 menyatakan heran lantaran Susi Pudjiastuti dihujat hanya gara-gara mengajak warganet unfollow akun Permadi Arya alias Abu Janda.

“Hanya krn bu Susi ikut komentar terhadap abu janda. Jiwa Cebong anda keluar mengerutu lagi,” tulisnya.

Sedangkan Muhammad Nur Sadiq meminta agar Prof Henry tidak menjadi ilmuwan dan akademisi murahan.

“Kita hanya punya beberapa orang baik yg saat ini masih konsisten, disisi lain bekeliaran dengan telanjang depan mata kita para politisi busuk & korup,” tulis @muhammadnursad6.

“Sayangnya, kita justru memilih menyerang sebagian orang baik & diam pada perilaku korup. Jangan jadi ilmuwan & akademisi murahan,” imbuhnya.

Sementara akun @Gyoucancallme meminta agar Prof Henry berani sebut nama.

“Ikutan nyerang juga om ? Sebut nama sekalian napa, jadi laki tuh jangan kaya ayam, nyerang perempuan tapi jaga berani sebut nama eaaaaaa,” tulisnya.

Henry Subiakto pun jadi bulan-bulanan warganet. Ia dituding sebagai buzzer dan penjilat.

Henry menanggapi santai tudingan itu. Sebagai dosen komunikasi politik, Henry merasa punya hak untuk memberikan penilaian kepada orang lain.

“Saya ini dosen mata kuliah Komunikasi Politik, mosok tidak boleh buat status yang isinya pendapat pribadi deng sedikit menilai? Sampai dibilang iri, buzzer, menjilat dll he he,” tulis Henry melalui akun Twitter pribadinya, @henrysubiakto.

Henry berharap suatu saat nanti masyarakat tidak lagi sensitif dengan pendapat orang lain.

“Kapan ya bangsa ini tidak sensitif dengan pendapat orang. Kalau gak setuju tinggal bikin pendapat yang beda,” cetusnya.

Seperti diketahui, Susi Pudjiastuti adalah seorang pengusaha yang pernah menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

Susi digadang-gadang maju di Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2022. Bahkan, Susi dijagokan maju di Pilpres 2024.

Meski begitu, tak sedikit orang menyindir wanita asal Pangandaran ini karena tidak lulus SMA.

Susi pun memiliki pembelaan terkait hal tersebut. Ia mengaku tidak lulus SMA karena tidak cocok dengan sistem sekolah pada saat itu.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar