Abu Janda Mau Dibela 1.000 Pengacara, Tokoh NU Ini Kecewa

Rabu, 03/02/2021 04:30 WIB
Tokoh Muda NU Gus Miftah kecewa dengan Abu Janda (Tempo.co)

Tokoh Muda NU Gus Miftah kecewa dengan Abu Janda (Tempo.co)

Jakarta, law-justice.co - 1.000 pengacara siap mendampingi Permadi Arya atau Abu Janda yang terjerat kasus dugaan rasis kepada Natalius Pigai. Hal itu pun membuat tokoh muda Nahdlatul Ulama atau NU Gus Miftah kecewa.

Menurut Ketua Ikatan Aktivis 1998 Immanuel Ebenezer, pihaknya telah menerjunkan 1.000 pengacara untuk Abu Janda karena beliau dianggap acap mewakili suara sebagian kalangan. Maka itu, mereka pun menyatakan kesiapannya untuk membela.

Kata Immanuel, Abu Janda belakangan justru diframing sebagai aktivis media sosial yang rasis dan doyan mengadu domba. Padahal, di mata para Ikatan Aktivis 1998, Abu Janda merupakan sosok yang kerap membela kebhinekaan.

“Hari ini semua kawan-kawan yang siap mengadvokasi Abu Janda di kalangan kita Aktivis 98 sudah siap. Ada 1.000-an, bahkan bisa lebih. Kenapa dia bela, karena dia ini mewakili pandangan kita yang membela kebhinekaan,” kata Immanuel, Selasa (2/2/2021).

Padahal, katanya lagi, belakangan Abu Janda justru tak pernah memuat konten bernuansa buruk, seperti rasis dan kontranarasi dengan kebhinekaan. Maka itulah, Abu Janda dinilai pantas untuk dibela.

Sementara itu, di kesempatan yang sama Gus Miftah menyampaikan kekecewaannya pada Abu Janda yang kini dibela oleh 1.000 pengacara. Kekecewaan ini terkait dengan upaya Abu Janda yang selalu membawa nama-nama organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dalam simbol narasinya. Padahal, kata dia, pernyataan Abu Janda bukan berarti mewakili NU sama sekali.

“Pertama, jumlah warga NU berdasarkan survei LSI sekitar 49,5 prsen dari seluruh populasi muslim di RI. Artinya siapapun berhak ngaku NU. Cuma masalahnya, kalau buat statemen jangan sampai mewakili NU,” katanya.

Di kesempatan salah satu podcast pun Abu Janda kemudian meminta maaf kepada NU melalui Gus Miftah. “Dia minta maaf, dan bilang mohon saya dibimbing.”

Sebagai orang yang mengaku NU, Gus Miftah lantas menyarankan agar Abu Janda belajar pada kiai-kiai NU agar mendapat pembelajaran utuh. Dia lantas mengiyakannya.

Gus Miftah juga bilang, Permadi Arya menjelaskan kalau twitnya soal Islam agama arogan bukanlah sebuah twit mandiri. Artinya bukan twit tunggal, melainkan sebuah twit yang ditujukan untuk merspon twit Ustaz Tengku Zulkarnain.

Abu Janda menjelaskan juga jika Islam yang arogan adalah Islam yang transnasional, yang kerap membid’ah-bid’ah kan, serta mengkafir-kafirkan budaya lokal.

“Saya bilang, itu sama mas (seperti NU), cuma bedanya dirimu terlalu emosional. Dia sendiri sudah mengakui kesalahan,” katanya.

“Saya kecewa pasti kecewa. Tapi kan dia sudah minta maaf, buat saya clear,” katanya.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar