Merapi Kembali Mencekam, Sirene Ngrangkah Bunyi, Muncul Awan Panas

Rabu, 27/01/2021 14:00 WIB
Awan panas kembali dimuntahkan Merapi hari ini (Tirto)

Awan panas kembali dimuntahkan Merapi hari ini (Tirto)

DI Yogjakarta, law-justice.co - Sirene di Pedukuhan Ngrangkah Kalurahan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman berbunyi begitu muncul awan panas di siang hari dari Gunung Merapi, Rabu (27/1/2021).

Kabar tersebut disampaikan pada masyarakat melalui akun Twitter Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) DIY.

Dalam keterangan yang disertakan, dengan dinyalakannya sirene, petugas posko turun ke zona aman.

"Pukul 13.39 WIB SIRINE Awan Panas di Ngrangkah sudah berbunyi, petugas posko bergeser turun ke zona aman. Via P21 @Sumosulis1," kicau @TRCBPBDDIY.

Terdengar dari balik kamera, suara seorang pria yang memberi peringatan, diiringi bunyi sirene.

"Sirene untuk Ngrangkah sudah dinyalakan. Mohon izin untuk bergeser ke bawah dari Ngrnagkah. Demikian dilaporkan Sumo pada tanggal 27 Januari 2021 pukul 13.39," katanya.

Penampakan asap tebal yang membumbung tinggi dari Gunung Merapi pada Rabu siang juga telah menjamur di berbagai media sosial.

Asap tebal yang keluar dari gunung di perbatasan dua provinsi itu dikabarkan terlihat sampai ke Kota Yogyakarta, yang jaraknya jauh dari lokasi gunung api tersebut.

Salah satu video penampakan asap tebal Merapi di siang hari itu dibagikan ke Instagram oleh akun @merapi_uncover.

"13:35 Merapi siang ini..." tulisnya pengguna akun sebagai keterangan video.

Di video itu, Gunung Merapi tak terlihat jelas lantaran tertutup awan yang cukup tebal.

Namun dari balik awan itu, tampak secara nyata asap yang sangat tebal membumbung tinggi.

"Merapi metu meneh [keluar lagi]. Gununge ora ketok, tapi kebule tekan dhuwur [gunungnya enggak kelihatan, tapi asapnya sampai atas]. Moga mandali, aman terkendali," ucap pria di balik kamera.

BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas.

Potensi bahaya itu bakal berfokus pada sektor Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer, sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau sejauh maksimal 3 kilometer dari puncak.

Dalam aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan Selasa (26/1/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB kemarin, terjadi 37 kali luncuran lava pijar. Jarak maksimum luncuran lava pijar tersebut tercatat sepanjang 1.000 meter atau 1 kilometer.

Selain lava pijar, dalam periode yang sama, teramati muncul awan panas guguran sebanyak 12 kali. Jarak luncur 1.500 meter atau 1,5 kilometer ke barat daya, tepatnya ke arah Kali Krasak dan Boyong.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar