Australia dan Wuhan-China Mulai Bebas Covid-19, Indonesia Kapan?

Rabu, 27/01/2021 13:40 WIB
Pesta Kolam renang sudah mulai diadakan di Wuhan (Detik)

Pesta Kolam renang sudah mulai diadakan di Wuhan (Detik)

Jakarta, law-justice.co - Rekor kembali dicatat tetangga RI, Australia. Negara itu mencatat tak ada kasus corona (Covid-19) lokal selama 10 hari berturut-turut.

Menteri Kesehatan Federal Greg Hunt mencuit kesuksesan negara itu. Ia berterima kasih pada seluruh pihak yang membantu `menjaga` Australia `agar tetap aman`.

"Nasihat baru saja diterima, di mana 10 hari berturut-turut, nol kasus penularan komunitas di seluruh Australia. Padahal pada saat yang sama, kasus Covid yang dikonfirmasi di dunia melewati 100 juta dan hampir 17 ribu nyawa telah melayang dalam 24 jam terakhir," katanya dikutip dari Twitter @GregHuntMP.

"Terima kasih untuk semua yang membantu menjaga kami tetap aman."

Ini memungkinkan negara bagian terpadat, New South Wales (NSW), untuk melonggarkan pembatasan. Perdana Menteri negara bagian NSW Gladys Berejiklien akan memulai pelonggaran Jumat (29/1/2021) mendatang.

Pelonggaran ini termasuk peraturan seputar pemakaian masker dan peningkatan jumlah orang dalam pesta rumah, pernikahan, pemakaman, dan tempat ibadah. Sebelumnya aturan ketat telah diterapkan sejak akhir tahun kemarin terutama di Sydney.

Berejiklien mengisyaratkan bahwa pembatasan akan dilonggarkan lebih lanjut dalam dua minggu jika tidak ada kasus kembali. Ia pun menekankan soal keseimbangan yang tepat antara pertumbuhan ekonomi dan pengendalian virus.

"Keduanya berjalan seiring, Anda tidak dapat memiliki perekonomian terbuka kecuali Anda memastikan pengaturan kesehatan yang benar," katanya, sambil mendesak warga Sydney untuk keluar dan menjalani tes COVID-19 bahkan untuk yang "paling ringan dari gejala ". Katanya seperti dituliskan Reuters.

Meski begitu, Negeri Kanguru masih mencatatkan sedikit penambahan kasus baru. Kasus baru ini terdeteksi datang dari pelancong yang masuk dari luar negeri (imported cases), dengan empat kasus per Selasa.

Saat ini Australia mencatat lebih dari 22.000 kasus lokal sejak pandemi dimulai dan 909 kematian. Negara bagian Victoria, yang menjadi tuan rumah turnamen tenis Australia Terbuka, sudah tiga minggu tanpa kasus lokal.

Kasus corona pertama kali ditemukan di Wuhan, China Desember 2019 lalu. Namun, berbeda dengan RI, China justru sudah bisa mengendalikan kasus.

Di saat RI mencapai 1 juta, kasus di China tercatat total 89.272. Hanya ada tambahan 75 kasus kemarin. Apalagi Wuhan. Kehidupan bahkan sudah beranjak normal di mana klub malam sudah bisa menggelar kembali kegiatan.

Melansir AFP, sebuah klub malam bernama `Super Monkey` di kota itu sudah dipenuhi oleh para penggiat pesta atau clubbers. Mereka, dengan beberapa orang memegang rokok dan minuman keras di tangannya, menari mengikuti irama musik di klub tersebut.

"Saya pikir (lockdown) adalah pengalaman sekali seumur hidup," kata seorang pengunjung klub.

"Saya merasa beruntung tidak terjangkit (Covid-19). Sekarang semuanya kembali normal, saya merasa sangat santai dan bahagia."

Aturan masker dan pengecekan suhu memang ada. Namun setelah masuk ke dalam klub, masker tak lagi dipakai dan tak ada jarak sosial.

"Saya terjebak di dalam selama dua atau tiga bulan ... negara ini memerangi virus dengan sangat baik, dan sekarang saya bisa keluar dengan tenang sepenuhnya," kata seorang pria berusia tiga puluhan, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Xu.

Pujian kepada pemerintah Partai Komunis juga datang dari pengunjung lain Chen Qiang (20). Ia memuji Xi Jinping karena telah secara praktis memberantas epidemi, meskipun terjadi lonjakan kasus baru-baru ini di bagian lain negara itu dalam beberapa hari terakhir.

"Pemerintah China itu baik. Pemerintah China melakukan segalanya untuk rakyatnya, dan rakyatnya adalah yang tertinggi. Ini berbeda dengan negara asing," katanya.

Meski demikian tak bisa dipungkiri kondisi tersebut belum sepenuhnya normal. Konsumen, menurut sejumlah pemilik klub malam, masih tak nyaman untuk datang.

Beberapa pengunjung asal luar daerah juga dilarang masuk karena kekhawatiran kluster baru. "Tapi dibandingkan dengan penguncian lain di negara lain, negara kami setidaknya setengah terbuka," kata pemilik klub malam Li Bo.

Pesta kali ini bukan pertama kalinya terjadi di Wuhan. Pada awal tahun baru 2021, kerumunan besar warga bahkan turun ke jalan, berpesta pada tengah malam untuk merayakan tahun baru.

Sesuai tradisi, ratusan orang berkumpul di depan gedung tua Hankow Customs House, salah satu tempat Malam Tahun Baru yang lebih populer di kota ini. Ketika jam tua gedung mencapai waktu 00:00 tengah malam, banyak orang melepaskan balon ke udara, bersorak dan meneriakkan ucapan "selamat tahun baru".

Meski begitu, ada banyak polisi dan kontrol massa yang ketat. Beberapa personel keamanan terlihat memberitahu beberapa dari orang tanpa masker untuk mengenakannya jika ingin tetap mengikuti acara tersebut.

Hitung mundur bahkan berjalan sempurna. Semua bahagia, dengan damai dan santai, sebagaimana dilaporkan Reuters.

 

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar