Diserang Isu Rasis ke Pigai, Ambroncius Malah Bicara Soal Pilpres 2019

Selasa, 26/01/2021 21:43 WIB
Ambroncius Nababan malah bicara Pilpres 2019 saat dirinya diterpa isu rasis ke Natalius Pigai (Tribunnews)

Ambroncius Nababan malah bicara Pilpres 2019 saat dirinya diterpa isu rasis ke Natalius Pigai (Tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Di tengah namanya menjadi sorotan publik karena melakukan aksi rasis ke Natalius Pigai, Ambroncius Nababan malah sibuk membicarakan topik lain. Dia mengklaim bahwa dirinya menjadi orang pertama yang memasangkan Joko Widodo atau Jokowi dengan Ma`ruf Amin saat Pilpres 2019 lalu.

Ambroncius memang menjadi Ketua Projamin, salah satu kelompok relawan yang mendukung Jokowi-Amin saat Pilpres 2019.

Menurut dia, waktu itu, memasangkan Jokowi dengan Ma`ruf Amin bisa dibilang ide gila. Gara-gara idenya itu, Ambroncius mengaku di-bully habis-habisan. Tapi akhirnya Jokowi mendengarkan aspirasinya, akhirnya memilih KH Ma`ruf Amin sebagai wakilnya.

“Saya lihat konstelasi politik pada waktu itu, bahwa Jokowi kalau tak bisa cari figur yang membuat dia menang ke depan. Kalau masih pakai pola lama dia pasti kalah. Konstelasi politik saat itu identitas agama kan terjadi,” katanya seperti dikutip dari channel Youtube Widjaja Tjahjadi, Selasa (26/1/2021).

Dengan konstelasi politik tersebut, Ambroncius berpikiran kalau Jokowi tak menggandeng tokoh agama, maka mantan Gubernur DKI Jakarta itu bakal kalah.

“Maka usulan pertama Projamin, kita usulkan Ma`ruf Amin diangkat jadi wakil presiden. Sehingga saya menyurati Jokowi dan Ma`ruf Amin. Waktu itu belum dicalonkan. Semua yang diusulkan itu Mahfud. Saya diolok-olok di Facebook mana mungkin pak Amin mau mendampingi Pak Jokowi,” jelas Ambroncius.

Namun idenya itu memang dianggap gila. Sebab saat itu nama Ma`ruf Amin tak jadi hitungan. Maka tak heran, kala itu dia dirisak dan dicibir lantaran memasangkan Jokowi dengan ulama tersebut.

“Saya di-bully habis-habisan karena posting terus menerus tentang Jokowi Amin, dan rupanya jodoh. Jokowi mendengarkan, dia pilih Ma`ruf Amin. Banyak yang kecewa termasuk pak Mahfud MD,” jelasnya.

Setelah kasusnya menimbulkan polemik terkait tindakan rasisme yang disasarkan kepada mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, kini Ambroncius Nababan berdalih bahwa kasusnya tersebut merupakan lelucon dan sindiran belaka.

Dalam unggahannya di jejaring media sosial beberapa waktu lalu, dia menegaskan bahwa sebenarnya tidak bermaksud untuk menyinggung soal SARA, terutama rasisme kepada putra daerah asal Papua.

Menurut ketua kelompok pendukung Joko Widodo-Maruf Amin tersebut, foto yang diunggah dan menyandingkan sosok Natalius Pigai dan seekor gorila tersebut tak bertujuan untuk menghina apalagi berdasarkan suku dan agama.

Dia mengatakan, kalau orang cerdas, pasti tahu bawa unggahannya itu hanyalah lelucon berbau sindiran belaka.
Unggahannya itu merupakan ungkapan emosinya lantaran sikap Natalius Pigai yang dianggap menyerang dan memprovokasi program pemerintah terkait vaksinasi Covid-19.

Padahal, vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu upaya serius pemerintah dalam menangani kasus pandemi Virus Corona.

“Percakapannya saya yang buat, itu saya akui saya yang buat. Sifatnya itu satire, kritik satire,” kata Ambroncius.

“Kalau orang cerdas tahu itu satire itu lelucon-lelucon, bukan tujuannya untuk menghina orang apalagi menghina suku dan agama, tidak ada. Jauh sekali, apalagi menghina Papua,” lanjutnya.

Ambroncius menegaskan, dia sebenarnya tidak melakukan perbuatan rasis kepada Natalius Pigai yang merupakan putra daerah dari Papua. Hal itu lantaran dia menjelaskan bahwa dirinya juga merupakan warga papua, sehingga tidak mungkin melakukan rasis kepada suku Papua.

“Saya tidak melakukan perbuatan rasis sebenarnya, saya bukan rasis. Saya juga diangkat warga Papua, saya juga sebagai anak Papua, jadi tidak akan mungkin saya melakukan rasis kepada suku Papua, apalagi ke NP (Natalius Pigai).” ujarnya.

Sebagai salah ketua pendukung Jokowi-Maruf Amin, dia mengungkapkan bakal bertanggung jawab dan tidak lari dari hukum yang berlaku.

“Saya ini bertanggung jawab. Saya nggak lari dan tidak akan ingkar dari hukum karena saya akan hadapi dengan hati yang tulus.” tutupnya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar