Dokter Ini Ungkap Kejadian Mengerikan di Tahun 2021 Gara-gara Vaksin
Dokter Tifauzia Tyassuma ungkap kejadian mengerikan di tahun 2021 karena vaksin Covid-19 (Tribunnews)
Jakarta, law-justice.co - Teka-teki soal efek samping vaksin Covid-19 Sinovac hingga saat ini masih menjadi perdebatan. Pasalnya, ada yang mengaku tak merasakan hal-hal aneh, tetapi ada juga yang merasakannya bahkan sampai menemukan kejadian mengerikan seperti meninggal dunia.
Seperti yang diungkapkan oleh Profesor Yuwono melalui akun Facebooknya. Dia membagikan sebuah foto temannya yang meninggal dunia usai disuntik vaksin asal China tersebut.
Dalam unggahannya itu, Prof. Yuwono menyebut dokter asal Palembang yang meninggal itu adalah sahabatnya. Usianya masih muda, yakni 49 tahun. Prof. Yuwono menyebut korban meninggal di dalam mobil. Korban tidak punya comorbid dan tidak memiliki riwayat dirawat di rumah sakit.
Berikut postingan lengkap Prof Yuwono di media sosial Facebook:
ALLAHUMMAGHFIRLAHU
Semalam sahabatku (dokter, 49 thn) ditemukan wafat di mobilnya. Kamis kemarin ia divaksin. Ia tidak punya comorbid & tak ada riwayat dirawat di rumah sakit.
Apakah ini ada hubungannya dengan vaksin? Perlu penjelasan dari dinkes kota sebagai penanggungjawab vaksin sekaligus lembaga di mana sahabatku mengabdi. Sebagai dokter saya sudah bilang bahwa pemberian vaksin atau obat apapun harus benar-benar ilmiah dengan jaminan safety & efficacy yang baik.
Tidak ada yang kebetulan di dunia ini dan tidak ada musibah termasuk kematian kecuali sudah digariskan oleh Allah. Manusia diberi kebebasan bersikap & bertindak sesuai dengan kapasitas keilmuannya. Karena itu saya tak jemu mengingatkan untuk selalu memutuskan, bersikap & berbuat berdasarkan ilmu bukan berdasar kepentingan.
Moga para pemimpin bijak dalam hal apapun karena mereka akan diminta pertanggungjawabannya.
“Selamat jalan sahabatku, Allah menyayangimu”
Menurut Dokter forensik RS M Hasan Bhayangkara Palembang Indra Nasution, dokter tersebut meninggal pada Jumat (22/1) pagi. Hal tersebut diketahui dari otot jenazah yang belum kaku.
Tim forensik pun menemukan bintik pendarahan yang disebabkan kekurangan oksigen di daerah mata, wajah, tangan, dan dada. Temuan itu menyimpulkan dugaan penyebab kematiannya.
“Diduga meninggal karena sakit jantung. Benar berdasarkan laporan yang bersangkutan baru saja divaksin, namun vaksin tidak ada hubungan dengan penyebab kematian. Jika akibat vaksin, pasti reaksinya lebih cepat dan matinya juga lebih cepat karena disuntikkan,” ujar Indra.
Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kota Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan bahwa dokter yang meninggal tersebut berinisial JF. Yudhi mengatakan penyebab dokter JF meninggal dunia bukan karena vaksin Covid-19, melainkan kekurangan oksigen.
“Berdasarkan pemeriksaan dokter forensik, yang bersangkutan meninggal karena kekurangan oksigen. Tidak ada hubungannya dengan vaksin yang diberikan,” katanya.
Menurut Yudhi, jasad dokter JF ditemukan di dalam mobil yang terparkir di salah satu minimarket Jalan Sultan Mansyur Palembang, Jumat 22 Januari 2021 malam.
Yudhi menjelaskan, dokter JF memang sempat disuntik vaksin pada Kamis 21 Januari 2021. Setelah divaksin, kondisi dokter JF cukup baik dan tidak ada indikasi gangguan kesehatan.
“Yang bersangkutan sehat-sehat saja (setelah divaksin). Karena kalau memang ada kaitannya dengan vaksin, biasa akan timbul gejala segera setelah pemberian vaksin,” terang Yudhi.
Terkait kejadian itu, akademisi dan peneliti dari Lembaga Ahlina Institute, dr Tifauzia Tyassuma pun buka suara. Menurut dia, kasus serupa bakal mewarnai 2021.
“Kejadian seperti ini akan mewarnai hari-hari di tahun 2021. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) akan dicatat dan dilaporkan,” kata dr Tifa melalui akun Facebooknya, Tifauzia Tyassuma.
“Penerima vaksin yang menjadi korban akan dicatat dan dilaporkan, dan yang meninggal akan dikubur,” sambungnya.
Dokter Tifa menyebut pemerintah akan sibuk melakukan klarifikasi demi meyakinkan masyarakat bahwa penyebab kematian itu bukan karena vaksin Covid-19.
“Dan klarifikasi dari Pemerintah dan Para ProVaks hardcore akan bilang bahwa Korban meninggal bukan karena Vaksinasi, tetapi karena jantung berhenti berdetak, paru tak mampu mengambil nafas, dan batang otak berhenti bekerja,” kata dr Tifa.
“Pasti bukan karena Vaksin. Apalagi Vaksin Cina yang jelas-jelas sangat aman,” tutupnya.
ALLAHUMMAGHFIRLAHU
Dikirim oleh Prof. Yuwono pada Jumat, 22 Januari 2021
Semalam sahabatku (dokter, 49 thn) ditemukan wafat di mobilnya. Kamis kemarin ia divaksin. Ia tidak...
Komentar