Diduga Terkait dengan 3 Perusahaan, Pemindahan Ibu Kota Dipertanyakan

Senin, 25/01/2021 23:03 WIB
Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan diduga terkait kepentingan tiga perusahaan besar ini (Boombastis)

Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan diduga terkait kepentingan tiga perusahaan besar ini (Boombastis)

Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan. Namun, pemindahan tersebut diduga punya tujuan lain.

Hal itu disampaikan oleh aktivis 98 Haris Rusly Moti. Dia menduga ketiga perusahaan besar yang berkaitan dengan pemindahan ibu kota negara itu adalah Grup Djarum, Grup Sinar Mas, dan April Grup.

"Sobat, dugaan deforestasi di Kalimantan Timur yang diduga libatkan tiga perusahaan papan atas Indonesia, Group Djarum, Group Sinar Mas & APRIL Group milik Soekanto Tanoto, membuat kita jadi bertanya terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kutai, Kaltim. Apakah ada hubungan?," tulisnya melalui akun Twitternya @motizenchannel seperti dikutip, Senin (25/1/2021).

<blockquote class="twitter-tweet"><p lang="in" dir="ltr">Sobat, dugaan deforestasi di Kalimantan Timur yg diduga libatkan tiga perusahaan papan atas Indonesia, Group Djarum, Group Sinar Mas &amp; APRIL Group milik Soekanto Tanoto, membuat kitanjadi bertanya terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kutai, Kaltim. Apakah ada hubungan?</p>&mdash; HARIS RUSLY MOTI (@motizenchannel) <a href="https://twitter.com/motizenchannel/status/1353628860886081536?ref_src=twsrc%5Etfw">January 25, 2021</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa grup April dan APP menjadi pemasok kayu deforestasi dari PT Bukit Muria Jaya milik Grup Djarum.

"Sobat, sementara itu Grup APRIL milik Soekanto Tanoto & APP milik Sinar Mas Group adalah pemasok kayu deforestasi dari PT Bukit Muria Jaya miliki Grup Djarum, yg dioperasikan PT Fajar Surya Swadaya (FSS) seluas 19.221,45 hektare & PT Silva Rimba Lestari (SRL) 12.780,81 hektare," tulisnya.

<blockquote class="twitter-tweet"><p lang="in" dir="ltr">Sobat, sementara itu Grup APRIL milik Soekanto Tanoto &amp; APP milik Sinar Mas Group adalah pemasok kayu deforestasi dari PT Bukit Muria Jaya miliki Grup Djarum, yg dioperasikan PT Fajar Surya Swadaya (FSS) seluas 19.221,45 hektare &amp; PT Silva Rimba Lestari (SRL) 12.780,81 hektare.</p>&mdash; HARIS RUSLY MOTI (@motizenchannel) <a href="https://twitter.com/motizenchannel/status/1353627721247584257?ref_src=twsrc%5Etfw">January 25, 2021</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Dia juga mengatakan bahwa ada perusahaan yang berinvestasi di PT Bukit Muria bermarkas di Jerman.

"Sobat, SKANDAL DJARUM soal Forestasi Kalimantan. Forest Stewardship Council (FSC) bermarkas di Jerman, meng-investigasi perusahaan kertas PT. Bukit Muria Jaya, milik Djarum Group, yg diduga lakukan penghancuran hutan alam di Kalimantan Timur seluas 32.000 hektar. #ParisAgreement," tutupnya.

<blockquote class="twitter-tweet"><p lang="in" dir="ltr">Sobat, SKANDAL DJARUM soal Forestasi Kalimantan. Forest Stewardship Council (FSC) bermarkas di Jerman, meng-investigasi perusahaan kertas PT. Bukit Muria Jaya, milik Djarum Group, yg diduga lakukan penghancuran hutan alam di Kalimantan Timur seluas 32.000 hektar. <a href="https://twitter.com/hashtag/ParisAgreement?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#ParisAgreement</a></p>&mdash; HARIS RUSLY MOTI (@motizenchannel) <a href="https://twitter.com/motizenchannel/status/1353624177903767554?ref_src=twsrc%5Etfw">January 25, 2021</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar