China Kembali Coba Terobos Perbatasan, Militer India Ngamuk

Senin, 25/01/2021 17:24 WIB
Tentara China-India di Wilayah Perbatasan (Tempo)

Tentara China-India di Wilayah Perbatasan (Tempo)

New Delhi, India, law-justice.co - Sekelompok personel militer China dan India dilaporkan kembali terlibat bentrok di perbatasan Himalaya yang masih menjadi sengketa kedua negara

Sumber militer dan laporan media lokal India pada Senin (25/1/2021) menuturkan bentrokan terbaru itu terjadi pada pekan lalu di Naku La, negara bagian Sikkim.

Dilansir AFP, bentrokan menyebabkan korban luka dari kedua belah pihak.

Sumber militer India menuturkan bentrokan dipicu patroli yang dilakukan tentara China di perbatasan.

Sekelompok tentara China dikabarkan mencoba menerobos wilayah India dalam patroli tersebut hingga menyebabkan pasukan militer India memaksa personel Negeri Tirai Bambu untuk mundur.

Komandan militer China-India dikabarkan tengah melakukan pembicaraan pada Minggu akhir pekan lalu untuk meredam ketegangan.

Naku La merupakan wilayah yang menghubungkan Sikkim dengan wilayah Tibet bagian China.

Bentrokan ini yang terbaru setelah konflik militer India-China terjadi di perbatasan Sikkim pada Mei 2020 lalu. Konflik militer itu menyebabkan ketegangan antara India-China, terutama di perbatasan kedua negara.

Puncak bentrokan tahun lalu terjadi pada Juni 2020 ketika pasukan China-India bertempur di lembah Galwan, Ladakh, yang masih menjadi sengketa kedua negara.

Sengketa perbatasan di Himalaya antara China dan India memang menjadi batu ganjalan relasi kedua negara selama ini. Kedua negara saling klaim kendali atas wilayah tersebut sejak medio 1960-an.

Awalnya, kedua negara sempat terlibat perang singkat pada 1962. Kala itu, China mengambil alih wilayah perbatasan tersebut dari India.

Sejak saat itu, ketegangan tak pernah hilang dari perbatasan antara China-India. Namun, bentrokan besar yang melibatkan senjata terakhir kali terjadi pada 1975.

Bentrokan pada Juni lalu menjadi konflik pertama yang paling mematikan antara angkatan bersenjata kedua negara di perbatasan sejak 1975.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar