Bahaya dan Manfaat Onani yang Harus Diketahui Para Pria

Minggu, 24/01/2021 19:41 WIB
Ilustrasi onani pada pria (Foto:Vice.com)

Ilustrasi onani pada pria (Foto:Vice.com)

Jakarta, law-justice.co - Onani atau masturbasi adalah sebuah cara mendapatkan kepuasan seks tanpa berhubungan kelamin secara langsung. Aktivitas ini dilakukan dengan merangsang alat kelamin sendiri. Namun tahukan Anda manfaat onani dan bahaya onani yang harus diketahui pria?

Adakah Efek Onani bagi Kesehatan? Salah satu mitos yang beredar di masyarakat mengenai dampak onani adalah mengakibatkan munculnya jerawat, kebutaan hingga terganggunya masalah kejiwaan. Biasanya onani dilakukan dengan cara menyentuh, menggosok, atau memijat alat kelamin pria.

Dilansir dari DokterSehat, aktivitas pada pria ini diakhiri dengan keluarnya cairan dari kemaluan yang disebut dengan semen sebagai cairan yang membawa sel-sel sperma.

Hal yang sama juga dapat terjadi pada wanita tetapi frekuensinya sangat jarang jika dibandingkan dengan pria.

Beberapa orang percaya bahwa manfaat onani bisa meningkatkan kualitas tidur, memperbaiki fungsi kekebalan tubuh, meredam stres hingga meningkatkan produksi endorfin. Akan tetapi, dibalik manfaat onani yang bisa didapatkan, ada juga dampak negatif onani yang bisa terjadi, di antaranya:

- Ejakulasi dini
Terlalu sering melakukan onani dapat menyebabkan terjadinya ejakulasi dini. Bagi pria yang melakukan onani beberapa kali sebelum melakukan hubungan seks, akan cenderung sulit mencapai klimaks. Masalah lain yang muncul adalah berkurangnya sensitivitas terhadap sentuhan dari orang lain, dan justru menjadi lebih akrab dengan sentuhan dari diri sendiri.

- Iritasi kulit hingga fraktur alat kelamin
Onani bisa dibilang sebagai aktivitas seksual paling aman. Hal ini dikarenakan risiko untuk terkena penyakit menular seksual tidak akan terjadi selama Anda melakukannya sendiri. Meski begitu, cedera bisa muncul dalam bentuk iritasi kulit jika Anda melakukan onani fterlalu sering dan kasar. Risiko yang lebih berbahaya, akibat onani dapat menyebabkan terjadinya fraktur alat kelamin yang disebabkan oleh adanya paksaan membengkokkan mr P saat ereksi. Kondisi ini akan menyebabkan alat kelamin mengalami pembengkakan.

- Rasa bersalah
Bahaya onani lainnya adalah membawa efek negatif secara psikologis, lantaran terbentur dengan nilai-nilai agama, moral, dan budaya, sehingga menjadikan seseorang merasa malu dan bersalah setelah selesai melakukan kegiatan tersebut. Tarik menarik antara kesenangan serta menahan diri berdampak pada nilai harga diri, tingkat kepercayaan diri, serta perasaan cinta. Perasaan bersalah yang ditimbulkannya juga memicu efek psikosomatis seperti sakit punggung, sakit kronis, dan sakit kepala. -

- Memengaruhi unsur-unsur kimia tubuh
Bahaya onani selanjutnya adalah bisa memengaruhi otak berikut unsur-unsur kimia tubuh. Hal ini diakibatkan oleh kelebihan produksi neurotransmitter dan hormon seks. Kendati dampak yang timbul pada setiap orang berlainan, terlalu sering melakukan onani tetap dapat memicu munculnya gangguan kesehatan mulai dari kelelahan, testis sakit, rambut rontok, ataupun nyeri panggul.

- Masturbasi kompulsif
Masturbasi kompulsif berpengaruh terhadap kehidupan karena telah menjadi suatu kebiasaan. Sebagian pria yang melakukan onani sebanyak 6 kali dalam sehari bisa saja justru merasa produktif, namun lain halnya dengan para pria lain yang justru merasa sebaliknya. Apabila tidak mampu menyeimbangkan antara hasrat dan kebutuhan pribadi, masturbasi kompulsif dapat membawa dampak negatif pada pekerjaan, harga diri, hubungan dengan pasangan, keuangan, hingga hubungan sosial.

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar