Penelurusan Bareskrim Polri Soal Banjir Kalsel, Begini Hasilnya

Jum'at, 22/01/2021 13:23 WIB
Banjir Bandang di Kalsel (Detik)

Banjir Bandang di Kalsel (Detik)

Kalimantan Selatan, law-justice.co - Bareskrim Polri telah menerjunkan tim Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipiter) untuk mengecek penyebab banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) beberapa waktu lalu. Dari hasil penelusuran, Bareskrim menemukan beberapa faktor penyebab banjir.

"Bareskrim sudah turun tim (Direktorat Tindak Pidana Tertentu), ternyata memang kenapa banjirnya itu karena memang faktor curah hujan, saat itu sangat tinggi dari BMKG di sana," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dilansir dari Detik.com, Jumat (22/1/2021).

Rusdi menuturkan selain curah hujan tinggi, faktor lain yang menyebabkan terjadinya banjir di Kalsel karena tingginya gelombang laut pada saat itu. Rusdi menyebut gelombang laut yang tinggi itu berpengaruh terhadap arus balik ke daratan.

"Kemudian kedua, telah mengecek juga ke syahbandar memang pada saat itu tinggi gelombang sangat tinggi antara dua sampai dua setengah meter, sehingga itu berpengaruh terhadap arus balik ke daratan seperti itu," tuturnya.

"Ini sementara hasil turun lapangan dari Bareskrim seperti itu. Bareskrim sudah turun ke Kalimantan Selatan. Yang dapat diketahui bahwa hasil BMKG pada saat itu curah hujan sangat tinggi ekstrim," lanjutnya.

Lebih lanjut Rusdi mengatakan tim Bareskrim belum memeriksa pejabat dinas kehutanan setempat untuk mengecek ada tidaknya pelanggaran kehutanan yang mempengaruhi terjadinya banjir di sana. Bareskrim juga belum melakukan tindakan lain.

"(Pemeriksaan dinas lingkungan hidup setempat) Oh belum, memang pada saat itu Bareskrim memastikan banjirnya itu karena faktor cuaca pada saat itu. Tindakannya belum ada tindakan lain," imbuhnya.

Diketahui, banjir di Kalsel sempat berdampak di 10 kabupaten/kota. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat meninjau lokasi banjir di Kalsel.

Dia menyebut sudah lebih dari 50 tahun tidak ada banjir besar di Kalsel. Kini air sungai meluap sehingga banjir melanda 10 kabupaten dan kota.

"Hari ini saya meninjau banjir di provinsi Kalimantan Selatan yang terjadi di hampir 10 kabupaten dan kota. Ini adalah sebuah banjir besar yang mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan. Curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut-turut sehingga daya tampung Sungai Barito yang biasanya menampung 230 juta meter kubik sekarang ini masuk air sebesar 2,1 miliar kubik air sehingga memang meluap di 10 kabupaten dan kota," kata Jokowi saat meninjau lokasi terdampak banjir di Kalsel, seperti disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/1).

Jokowi mengungkapkan alasan dirinya meninjau langsung lokasi yang terdampak banjir Kalsel. Jokowi ingin memastikan proses perbaikan infrastruktur dilakukan dengan baik. Sempat ada 20 ribu orang yang mengungsi akibat banjir yang terjadi.

"Yang pertama mengenai kerusakan infrastruktur yang memang terjadi. Ada beberapa jembatan yang runtuh seperti yang kita lihat di belakang ini, ini juga salah satu jembatan yang runtuh akibat banjir dan tadi saya sudah minta Pak Menteri PU agar dalam 3-4 hari ini bisa diselesaikan sehingga mobilitas distribusi barang tidak terganggu," ujar Jokowi.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar