Pakar Intelijen Ungkap Resiko Besar saat Komjen Sigit Jadi Kapolri

Kamis, 21/01/2021 16:30 WIB
Pakar Intelijen ungakp resiko besar jika Komjen Listyo Sigit Prabowo jadi Kapolri (Berita Buana)

Pakar Intelijen ungakp resiko besar jika Komjen Listyo Sigit Prabowo jadi Kapolri (Berita Buana)

Jakarta, law-justice.co - Perjalanan Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri sebentar lagi akan tuntas. Dia kini tengah menunggu persetujuan dari DPR dalam rapat paripurna. Namun, penunjukkan Kabareskrim tersebut menjadi Kapolri dipastikan tak akan mudah, karena penuh dengan resiko. Hal itu disampaikan oleh pakar intelijen Stanislaus Riyanto karena dia bukan dari kalangan muslim, melainkan pemeluk Katolik.

“Semua pilihan pasti ada risikonya, karena memang belakangan ada resistensi dari kelompok tertentu terutama radikal yang kerap mempermasalahkan agama. Kemungkinan akan ada (risiko), Kapolri yang muslim saja dianggap thogut atau musuh oleh mereka, apalagi ketika Kapolrinya Katolik,” kata dia dalam wawancara dengan Tagar TV seperti dikutip, Kamis (21/1/2021).

Selama ini memang ada kelompok radikal yang seperti demikian. Dengan terpilihnya Komjen Sigit, dinilai bakal makin menguatkan kebencian mereka kepada Polri.

“Tapi ini tidak jadi masalah, kelompok ini yang mengganggu keamanan, negara memang wajib memberantas dan menanggulanginya. Ketika mereka memusuhi aparat dan Polisi, serta negara, maka sudah jadi risiko, harus dilawan,” katanya lagi.

Lebih jauh Stanislaus kemudian mengurai jika ada sejumlah hal yang menjadi target Presiden Jokowi dengan penunjukan atas Listyo menjadi Kapolri. Targetnya yakni ingin mengubah citra Polri semakin baik lagi.

Sebenarnya era lebih baik ini dinilai sudah dilakukan sejak zaman Kapolri Tito Karnavian. Akan tetapi, Jokowi ingin Polri menjadi lebih maju dalam banyak hal, termasuk kemampuan SDM, dan mampu menghadapi ancaman yang kian asimetris ke depan.

Tolak ukurnya, kata Stanis, bisa dimulai dari tingkatan Polsek, di mana Polisi diharapkan mampu mengayomi masyarakat, serta lebih dekat dengan mereka. Jokowi berharap agar polisi bukan cuma datang jika ada masalah.

“Parameternya gampang, kalau masyarakat merasa tenang jika ada Polisi itu berhasil, kalau tidak ya sebaliknya. Ini tentu tantangan yang cukup sulit bagi Komjen Listyo ke depan. Namun dengan jangka waktu yang panjang, apalagi beliau baru pensiun di 2027, saya kira cukup waktu untuk ke sana,” tutupnya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar