Gara-gara Hal Ini, Ade Armando Ingatkan Munarman Soal Azab Berbohong

Kamis, 21/01/2021 15:44 WIB
Dosen FISIP UI Ade Armando ingatkan Munarman soal azab berbohong terkait rekening FPI yang diblokir (media indonesia)

Dosen FISIP UI Ade Armando ingatkan Munarman soal azab berbohong terkait rekening FPI yang diblokir (media indonesia)

Jakarta, law-justice.co - Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando mengingatkan eks Sekretaris Umum FPI Munarman soal azab berbohong. Hal itu terkait diblokirnya 92 rekening terkait dengan FPI, termasuk yang digunakan secara pribadi oleh Munarman oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) karena ada kejanggalan dalam aliran uangnya.

Menurut Ade, tidak seharusnya Munarman panik atas pemblokiran rekening tersebut. Sebab jika jejak aliran dana di rekeningnya jelas, tentu PPATK akan memulihkannya kembali.

Sekadar diketahui, Munarman sebelumnya protes lantaran rekening pribadinya di sebuah bank negara diblokir oleh PPATK. Padahal, katanya, uang di dalam rekening itu dipergunakan untuk keperluan ibunya yang sedang sakit.

Ade Armando pun lantas mengingatkan azab berbohong kepada Munarman atas reaksi pemblokiran rekeningnya itu. “Munarman memohon uang itu untuk rekening ibunya, saya enggak bisa bayangkan azab yang diterima kalau dia bohong,” kata Ade Armando seperti dikutip dari saluran Youtube Cokro TV, Kamis (21/1/2021).

Baginya PPATK tentu tak bersikap sembarangan dalam melakukan pemblokiran atas rekening seseorang. Mereka tentu bertindak objektif dan profesional. Sehingga jika Munarman dan FPI meyakini aliran dana di rekeningnya bersih, dan halal, tak perlu ada yang dikhawatirkan.

“Kalau pemeriksaan selesai, kalau tidak ada kaitan, pemblokiran tentu akan dibuka. Sebab PPATK itu menelusurinya dari dua hal. Pertama apakah itu dari sumber dana ilegal berkaitan dengan pencucian uang. Kedua apakah uang ini untuk biaya kegiatan ilegal, misal terorisme,” katanya lagi.

Andaipun FPI belakangan mengklaim jika dana yang diperoleh dari sejumlah donatur, tetap saja diyakini akan dibuka kembali jika tak ada yang aneh. Apalagi FPI mengklaim dana yang diperoleh kerap dipergunakan untuk kegiatan dana kemanusiaan, bantuan bencana, dhuafa, hingga prasarana sosial.

“Kalau itu tak ada yang perlu ditakutkan, enggak perlu takut juga. Kalau benar pasti akan dibuka,” katanya.

Pada kesempatan itu Ade Armando kemudian menyinggung terkait kepanikan Munarman atas pemblokiran rekening-nya. Munarman diketahui merespons jika apa yang telah dilakukan negara oleh dirinya bisa menimbulkan kepanikan dengan melakukan rush money.

Di mana masyarakat, dia anggap bisa panik dan berbondong-bondong menarik uang dari bank karena panik.

“Mengapa nasabah yang ketakutan? Harusnya yang perlu panik mereka yang nampung uang, atau yang selama ini jadi bohir. Merekalah yang panik, seperti cukong, kalau perlu bahkan harusnya dia melarikan diri dari RI. Itu akan bikin masyarakat bahagia,” kata dia.

Sejauh ini Ade merasa sikap PPATK sudah benar. Sebab penelusuran aliran dana ke FPI bisa jadi sebuah jalan masuk ke arah pembongkaran jaringan kekuatan yang ingin menghancurkan Indonesia.

PPATK sendiri dinilai sangat serius menangani masalah ini, terbukti bukan cuma 50 rekening saja yang diblokir, bahkan kini sudah mencapai 92.

“Bayangkan rekening bencana alam (FPI) bisa digunakan untuk pernikahan putri Rizieq, bisa saja, karena selama ini tidak ada audit dan pertanggungjawaban. Ini kalau dilacak semua, kita baru akan memperoleh gambarannya,” tutupnya.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar