Banyak yang Takut Saat Risma Disebut Jokowi Wanita, Ini Alasannya

Rabu, 20/01/2021 21:01 WIB
Mensos Tri Rismaharini disebut Jokowi versi wanita (Tribun).

Mensos Tri Rismaharini disebut Jokowi versi wanita (Tribun).

Jakarta, law-justice.co - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini disebut-sebut sebagai Joko Widodo atau Jokowi versi perempuan. Oleh karena itu banyak pihak menjadi khawatir dengan prestasi yang ditorehkan oleh mantan Wali Kota Surabaya tersebut.

Menurut Analis politik Rustam Ibrahim, banyak pihak khawatir dengan kinerja bagus dari Risma yang bakal meraih predikat sukses sebagai Mensos. Oleh sebabnya, banyak orang yang menggunakan cara licik untuk menjatuhkan kinerja Mensos Risma. Bahkan tidak sedikit pula yang kerap mencari sisi negatif dari setiap kebijakan Risma, padahal dia sendiri terbilang baru saja menjabat sebagai menteri.

“Sepertinya banyak yang khawatir Bu Risma sukses sebagai Mensos. Baru mulai kerja sudah dicari-cari negatifnya, bahkan ada yang menuduh membuat gaduh,” ujar Rustam Ibrahim dalam cuitan di akun media sosial Twitter pribadinya, seperti dikutip Rabu (20/1/2021).

Melihat adanya berbagai serangan negatif tersebut, Rustam menilai ada pihak yang ketakutan lantaran ada kemungkinan Risma bakal bersaing dengan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pilkada DKI Jakarta 2022 mendatang.

“Saya pikir ada yang melihat kemungkinan Bu Risma saingan potensial Anies Baswedan atau AHY,” katanya.

Bila melihat gaya kepemimpinan dari Mensos Risma, sebenarnya tidak berbeda jauh dengan Presiden Joko Widodo, hanya saja Risma versi perempuannya.
Sejumlah hal yang membuat keduanya semakin mirip ialah sebagai tokoh publik, mereka pernah menjabat sebagai Wali Kota dan dicintai oleh warganya.

“Bu Risma seperti versi perempuan dari kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), mantan walikota yang sangat sukses dan dicintai warganya, suka blusukan, sederhana dan pekerja keras,” ungkapnya.

Soal kinerja Mensos Risma selama ini yang kerap dikaitkan dengan cari panggung sebagai modal pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta kelak, Rustam memilih untuk tidak menerka-nerka lebih lanjut. Lebih lanjut, dia menyerahkan semua kemungkinan politik tersebut kepada waktu yang nantinya bakal menjawab.

“Akankah Risma menyusul Jokowi jadi Gubernur DKI. Biarlah masa depan (2022) yang akan menjawabnya?,” imbuhnya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar