IHSG Esok (18/1) Diprediksi Melemah, Aksi Profit Taking Mendominasi

Minggu, 17/01/2021 14:18 WIB
IHSG (IDX)

IHSG (IDX)

Jakarta, law-justice.co - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Jumat (15/1/2021). IHSG melemah 0,85% atau 54,90 poin ke level 6.373,41.

Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas sektor di bursa memang tercatat memerah. Hanya sektor properti, real estate, dan konstruksi gedung yang meningkat 1,01%. Sementara itu, sektor aneka industri terkikis paling dalam hingga 2,43%. Setelahnya disusul sektor agrikulutur dan keuangan yang melemah masing-masing 1,43% dan 1,41%.

Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan mengamati, pelemahan di akhir pekan dipicu aksi ambil untung atau profit taking setelah IHSG menguat signifikan selama beberapa hari sebelumnya. Di sisi lain, pergerakan IHSG dibayangi tingginya kasus Covid-19 terutama di dalam negeri yang sudah menyentuh 11.000 kasus.

Untuk perdagangan besok Senin (18/1/2021), Dennies memperkirakan IHSG akan bergerak melemah dengan level support 6.318 hingga 6.264 dan level resistance di 6.449 hingga 6.526.

"IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal pergerakan IHSG menunjukkan dead cross pada indikator stochastic yang berada pada area overbought mengindikasikan potensi untuk melanjutkan koreksi," jelasnya dalam riset dialnsir dari Kontan, Jumat (15/1/2021).

Dia menambahkan, pergerakan IHSG masih dibayangi kecemasan akibat tingginya kasus Covid-19. Selain itu, investor akan mencermati data perekonomian dari China.

Senada, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengungkapkan, pergerakan IHSG Senin (18/1/2021) diperkirakan cenderung melemah. IHSG akan bergerak dengan level support 6.250 dan level resistance di 6.450.

"Secara teknikal, koreksi Jumat (15/1/2021) memperkuat sinyal minor bearish reversal yang ditunjukkan oleh indikator stochastic RSI," ungkap Valdy dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (16/1/2021).

Baca Juga: Arus dana asing masih deras masuk ke pasar modal dari awal tahun 2021

Sementara itu, pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi oleh respon pelaku pasar terhadap rilis data pertumbuhan PDB kuartal IV 2020 Tiongkok yang dijadwalkan rilis pada Senin pagi.

Dari dalam negeri, lanjutnya, lembaga pengelola investasi (LPI) alias SWF di Indonesia yang dapat mulai beroperasi sebelum kuartal I 2021 berakhir menjadi penopang IHSG. Ini akan mendorong berlanjutnya rally pada saham-saham building construction seperti ADHI, PTPP, WIKA, dan WSKT di awal pekan. Di samping saham-saham tersebut, Valdy juga menyarankan investor untuk mencermati saham-saham lain seperti SMGR, WSBP, WTON, dan UNTR.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar