Vaksin COVID-19 Cuma Cegah Gejala, Tetap Bisa Tertular

Jum'at, 15/01/2021 14:23 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19

Ilustrasi Vaksin Covid-19

Jakarta, law-justice.co - Ahli menyebut penyuntikan vaksin Covid-19 tidak mencegah infeksi virus corona, melainkan hanya mencegah gejala berat setelah terinfeksi virus corona SARS-CoV-2.

Dilansir dari CNNIndonesia, Sebab, menurut Pakar Biologi Molekuler, Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, semua uji klinis pada vaksin Covid saat ini tidak didesain untuk membuktikan mampu mencegah infeksi virus corona.

Meski demikian, Ahmad menekankan bahwa vaksinasi tetap berguna untuk meringankan beban faskes. Gunanya, mengurangi beban perawatan mereka yang bergejala sedang hingga berat

"Yang dicoba buktikan adalah mampukah mencegah gejala paska infeksi. Maka terlepas dari angka efikasi sekian persen, itu kebal dari gejala bukan infeksi," cuitnya, Kamis (14/1).

Sebab, vaksin belum terbukti mampu mencegah virus masuk ke tubuh manusia. Namun, ketika virus masuk, maka antibodi manusia bisa melawan. Sebab, sebelumnya ia sudah "dilatih" untuk mengenali dan memerangi virus itu dari suntikan vaksin.

Hal serupa juga diungkap Ahli Epidemiologi FKM UI, Pandu Riono. Ia mengingatkan infeksi hanya bisa dicegah dengan memakai masker dan disiplin protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak).

"Vaksinasi hanya cegah agar orang yg divaksinasi tak sakit covid-19 yang sampai dirawat di RS, dengan kematian yang tinggi," cuitnya Jumat (15/1/2021).

Lebih lanjut, Ahmad menyebut vaksinasi memang akan menambah orang yang terinfeksi tanpa gejala (OTG/ orang tanpa gejala). Oleh karena itu, menurutnya sangat berbahaya jika orang yang sudah divaksin lantas tak menerapkan 3M.

"Kita tahu tidak semua yang terinfeksi menimbulkan gejala. Maka bisa jadi bencana ketika semua yang divaksinasi tetiba buka masker semua," tuturnya.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar