Polisi Didesak Tangkap Ahok, Ini Kasusnya

Jakarta, law-justice.co - Pihak Kepolisian didesak untuk bersikap adil dengan menangkap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Hal itu terkait dengan kehadiran Komisaris Utama PT Pertamina itu dalam sebuah pesta di sebuah kafe di Jakarta dan diduga mengabaikan protokol kesehatan.

Dalam pesta itu juga hadir sejumlah artis, diantaranya Raffi Ahmad. Polisi pun didesak menangkpa Raffi Ahmad. Hal itu disampaikan oleh kubu Habib Rizieq.

Menurut Kuasa Hukum Habib Rizieq Shihab Aziz Yanuar, pihaknya meminta agar pemerintah adil terhadap pesta yang melibatkan Raffi Ahmad dan Ahok. Hal itu seperti yang terjadi dengan eks Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.

“Harusnya hukum berlaku sama baik untuk HRS dan warga negara lain, untuk buktikan Indonesia negara hukum. Bukan negara kesewenang-wenangan,” kata Aziz, Kamis (14/1/2021).

Aziz sejauh ini menyayangkan sikap aparat Kepolisian yang seakan pilih kasih. Di mana kerumunan Petamburan disikat habis, sementara kerumunan Raffi Ahmad dan Ahok hanya diberi teguran semata.

Atas kondisi ini, Aziz menilai hukum ternyata masih bersifat diskriminatif. “Ini penegakan hukum diskriminatif dan tak berkeadilan nyata terang benderang,” tegasnya.

Pendapat senada dilontarkan dari kubu HRS lainnya, melalui Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin. Dia menyayangkan Polisi masih terlihat tak tegas atas pesta yang digelar Raffi Ahmad cs dan Ahok.

Padahal, kata Novel, Polisi sudah seharusnya menangkap Raffi dan Ahok serta orang-orang yang terlibat dalam kerumunan itu. Seperti halnya Polisi melakukan penangkapan kepada Habib Rizieq Shihab.

“Kami meminta untuk Ahok dan Raffi Ahmad dkk agar ditangkap,” kata Novel.

Sebelumnya, Raffi Ahmad terpantau berpesta ria bersama artis-artis lain pada Rabu malam 13 Januari 2021. Bahkan dalam pesta itu ada Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Kerumunan ini sangat disayangkan, sebab Raffi Ahmad yang baru saja menerima vaksin bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara justru membuat kerumunan tanpa protokol kesehatan 3M.

Bahkan Istana menyebut Raffi adalah perwakilan dari kaum milenial yang ditunjuk negara untuk menjadi panutan menyukseskan program vaksinasi Covid-19 sekaligus menyebarkan pesan protokol kesehatan 3M.