KNKT Ungkap Penyebab Sriwijaya Air Hancur Berkeping-keping

Rabu, 13/01/2021 21:51 WIB
KNKT ungkap penyebab badan pesawat Sriwijaya Air Sj182 hancur  (pikiran rakyat)

KNKT ungkap penyebab badan pesawat Sriwijaya Air Sj182 hancur (pikiran rakyat)

Jakarta, law-justice.co - Tim SAR sudah menemukan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) lalu. Meski demikian, penyebab jatuhnya pesawat tersebut belum diketahui. Namun, soal hancurnya badan pesawat hingga berkeping-keping diungkapkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akibat berbenturan dengan permukaan air laut karena kecepatan yang sangat tinggi.

Pesawat Sriwijaya Air SJ182 diketahui hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, sebelum hilang kontak, pesawat Sriwijaya SJ182 sempat keluar jalur yang sudah ditentukan. Entah apa penyebabnya, pesawat yang sebelumnya terbang di ketinggian 10.000 kaki mendadak terjun, hingga ketinggian 250 kaki di Kepulauan Seribu.

Soerjanto menjelaskan, petugas pengatur lalu lintas udara atau air traffic controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat. “Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh,” ujarnya.

Selanjutnya, berbagai instansi pemerintah baik dari TNI-Polri, dan Basarnas hingga hari ini masih melakukan pencarian puing-puing dan penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Soejanto menduga pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak hancur karena membentur permukaan laut dengan kecepatan yang luar biasa. Dalam hal ini, Soejanto menjelaskan, pesawat diduga menukik dalam keadaan utuh dan tidak meledak di udara.

"Pesawat hancur karena benturan di air, jadi bukan seperti dugaan sebelumnya karena ledakan di udara," ujar Soejanto saat memberikan keterangan di Posko JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (13/1/2021).

Soerjanto mengungkapkan, serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ182 ditemukan tidak ada indikasi kehancuran akibat ledakan di udara, tidak ada tanda-tanda gosong akibat terbakar di berbagai puing puing yang ditemukan.

"Tapi hancurnya natural karena benturan ke air," ujarnya.

Meski begitu Soejanto menyatakan pihaknya baru bisa menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 setelah menemukan black box (kotak hitam).

Berdasarkan data KNKT pula, pesawat Sriwijaya Air SJ182 mengangkut 62 jiwa dengan rincian 6 kru aktif dan 56 penumpang yang terdiri dari 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar