Juliari Harus Mau `Bernyanyi` Jika Tak Ingin Dihukum Mati Sendirian

Rabu, 13/01/2021 10:40 WIB
KPK Dalami Dugaan Aliran Dana Suap Mensos Juliari ke PDI Perjuangan. (pikiran rakyat).

KPK Dalami Dugaan Aliran Dana Suap Mensos Juliari ke PDI Perjuangan. (pikiran rakyat).

Jakarta, law-justice.co - Upaya penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di dua lokasi pada Selasa kemarin (12/1), terkait kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos), menyiratkan ada pihak lain yang ikut mencicipi `kue` bansos selain mereka yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Pasalnya, berdasarkan informasi dihimpun, salah satu rumah yang digeledah diduga milik orang tua anggota DPR Fraksi PDIP, Ihsan Yunus.

Bisa jadi, informasi yang mendasari penggeledahan tersebut merupakan hasil dari pemeriksaan para tersangka yang telah dilakukan penyidik KPK.

Untuk itu, Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf, berharap mantan Menteri Sosial, Juliari Batubara, mengungkap semua pihak yang ikut terlibat dalam korupsi bansos sembako untuk wilayah Jabodetabek tersebut.

"Juliari mesti `nyanyi` kalau enggak mau dihukum mati sendirian, termasuk lagu #TangkapAnakPakLurah," ujar Gde Siriana dalam akun twitter pribadinya.

Ia pun menilai tak hanya bansos yang jadi lahan rebutan para koruptor. Bahkan proses pemberian vaksin Covid-19 hingga bantuan langsung tunai juga dinilai bakal jadi incaran pihak-pihak yang ingin memperkaya diri sendiri dengan cara yang keliru.

"Tampaknya Bansos, Vaksin, BLT, jadi sedikit daging yang tersisa yang masih bisa direbutin, setelah infrastruktur macet," tambahnya.

"Nanti kalau sudah tinggal tulang, utang sudah susah, semua yang pegang tiang-tiang penyangga agar rezim bisa berdiri akan pada kabur," demikian Gde Siriana.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar