Tito Minta Pemda Rekrut Tenaga Contact Tracing dari Penganggur

Sabtu, 09/01/2021 14:49 WIB
Mendagri Tito Karnavian (Foto: Humas Kemendagri)

Mendagri Tito Karnavian (Foto: Humas Kemendagri)

Jakarta, law-justice.co - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan testing secara agresif dalam penanganan Covid-19.

"Kami melihat dan menekankan perlunya agresif testing untuk mendapatkan data yang sebenarnya, yang positif. Jadi kita memerlukan data real, untuk itu perlu kegiatan screening. Ini tolong bisa dilaksanakan, sehingga dapat diketahui data yang sebenarnya melalui testing yang lebih agresif," ujar Tito dilansir dari Tempo.co Sabtu (9/1/2021)

Menurut Tito, pemeriksaan dini penting dilakukan agar bisa mendapatkan perawatan dengan cepat. Tak hanya itu, dengan testing dan tracing yang agresif, diyakini dapat menghindari penularan Covid-19 ke orang lain.

Untuk itu, Tito pun mengusulkan membentuk tim khusus yang akan melakukan pelacakan pada kontak-kontak terdekat pasien Covid-19.

"Ini tracing harus dilakukan oleh tim yang dibentuk untuk itu," ucap Tito. Ia menyarankan agar memprioritaskan masyarakat yang menganggur untuk menjadi anggota tim khusus.

"Ditarik untuk menjadi tenaga tracing di daerah masing-masing, kemudian diberikan insentif," kata Tito.

Perekrutan petugas pelacak kontak atau contact tracing sudah dilakukan oleh Pemprov DKI sejak November 2020 lalu. Saat itu Gubernur DKI Anies Baswedan mengumumkan, kebutuhan 1.545 petugas pelacak kontak dan 10 manajer data untuk penanggulangan Covid-19.

"Bukan relawan, itu tenaga profesional untuk melakukan pelacakan," kata Anies, Selasa 3 November 2020.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar