Sebelum Hilang Misterius, Ini Kritikan Jack Ma kepada Pemerintah China

Kamis, 07/01/2021 07:17 WIB
Jack Ma dan Xi Jinping. (the week).

Jack Ma dan Xi Jinping. (the week).

Jakarta, law-justice.co - Pendiri gurita Alibaba Group Jack Ma terkenal sebagai tokoh publik yang vokal dalam mengkritisi pemerintah China. Tak banyak pebisnis atau figur publik yang secara terang-terangan mengkritisi regulator keuangan partai Komunis China.

Namun, tak begitu dengan Jack Ma. Pada 2013 lalu, dalam sebuah wawancara dengan People`s Daily, pendiri Alibaba Group ini menyebut regulator keuangan China telah `berlebihan`.

Dia kemudian menyerukan keterbukaan dalam industri yang menurutnya tidak melayani mayoritas masyarakat China ini. Jack Ma menilai industri perbankan China cukup kaku karena hanya memberikan pelayanan kepada segelintir masyarakat saja.

"Industri keuangan China, terutama industri perbankan, hanya melayani 20 persen klien dan saya melihat ada 80 persen klien yang tidak tercakup (oleh layanan mereka)," katanya seperti dikutip dari The Wall Street Journal, Selasa (5/1).

Jack Ma lalu menambahkan tentang dirinya yang tak terlalu tahu banyak soal keuangan.

"Sebagai orang awam, saya tidak tahu terlalu banyak tentang keuangan. Layanan keuangan seharusnya tentang melayani orang awam, daripada bermain dalam lingkaran Anda sendiri dan menghasilkan uang sendiri," papar Ma.

Tujuh tahun berselang dari wawancara tersebut, Jack Ma tak berubah. Ia tetap vokal dalam mengkritisi pemerintahan Xi Jinping.

Alibaba yang sempat menjadi bisnis panutan dan menjadi representasi tonggak kesuksesan e-commerce China. Tapi bisnis itu berubah menjadi `musuh` pemerintah.

Ini merupakan buntut dari kritik Jack Ma terhadap regulator China pada akhir Oktober 2020 lalu. Pada sebuah konferensi di Shanghai akhir Oktober 2020, ia mengkritik regulator China karena menghambat inovasi dan tidak memiliki risiko sistem keuangan yang sehat.

"Yang kami butuhkan adalah membangun sistem keuangan yang sehat, bukan risiko keuangan yang sistematis. Berinovasi tanpa risiko berarti mematikan inovasi. Tidak ada inovasi tanpa risiko di dunia," ujar Jack Ma kala itu.

Tak lama berselang dari pernyataan tersebut, Ma diinterogasi oleh regulator pada 2 November 2020 atau hanya beberapa hari dari debut pencatatan saham perdana Ant Group. Interogasi tersebut berbuntut pada penangguhan Initial Public Offering (IPO) Ant Group oleh regulator China pada 6 November silam.

Imbasnya, grup tersebut kehilangan peluang mendapatkan US$37 miliar setara Rp525,77 triliun (mengacu kurs Rp14.210 per dolar AS) dari gelaran IPO itu.

Perwakilan dari The People`s Bank of China (PBOC) dan tiga regulator keuangan lainnya memberikan pertanyaan kepada Jack Ma mengenai regulasi. Namun, pemerintah tidak menjelaskan secara rinci pertanyaan tersebut.

Tak hanya sampai di sana, Otoritas Partai Komunis China juga melakukan penyelidikan anti-monopoli terhadap Alibaba Group Holding. Mereka memanggil para eksekutif Ant Group.

Kemudian, instruksi dikeluarkan agar Ant Group merombak model bisnisnya dari penyedia pinjaman daring atau fintech menjadi penyedia layanan pembayaran.

Selama kasus perselisihan antara Alibaba Group dan pemerintah China bergulir, tak ada kabar soal keberadaan Jack Ma. Hilangnya sosok Jack Ma dari mata publik dicurigai merupakan buntut dari kritik yang dilontarkannya tersebut.

Kecurigaan mulai muncul akhir-akhir ini setelah Jack Ma tidak tampil di hadapan publik selama beberapa pekan terakhir.

Jack Ma yang masuk dalam jajaran orang terkaya di China itu juga tidak men-tweet apa pun di akun Twitter pribadinya selama hampir tiga bulan. Postingan terakhirnya terjadi pada 10 Oktober 2020.

Selain itu, Jack Ma juga tidak muncul pada episode terakhir `Africa`s Business Heroes`, sebuah pertunjukan bakat Jack Ma Foundation, di mana 10 pengusaha Afrika diberi hibah US$1,5 juta atau sekitar Rp20,8 miliar untuk mewujudkan ide-ide mereka.

Posisi Jack Ma sebagai juri `Africa`s Business Heroes` digantikan oleh salah satu pendiri Alibaba Lucy Peng. Fotonya Jack Ma juga dihapus dari halaman web penjurian. Penyelenggara acara mengaku Jack Ma memiliki kegiatan lain sehingga tidak menjadi juri.

Hingga saat ini, belum jelas keberadaan Jack Ma meski berbagai spekulasi mulai bermunculan.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar