Catatan Hitam Jendral Tua

Rabu, 06/01/2021 13:52 WIB
Tarmidzi Yusuf (Pengamat Politik dan Sosial)

Tarmidzi Yusuf (Pengamat Politik dan Sosial)

Jakarta, law-justice.co - Setiap kasus yang muncul, khususnya diskriminasi dan kriminalisasi terhadap Islam. Selalu muncul nama-nama tokoh yang dekat dengan LB Moerdani. Jenderal Katholik yang dikenal anti Islam.

Pikiran kita selalu mengarah kepada tokoh-tokoh tersebut. Kita tidak punya bukti karena tidak pernah diproses hukum. Namun aromanya sangat menyengat penciuman kita. Jadi obrolan sehari-hari yang tak berujung. Entah sampai kapan akan terungkap catatan hitam jenderal tua.

Kita hanya bertanya-tanya. Menerka siapa dalang pembunuhan 6 syuhada Laskar FPI? Mengapa dan mengapa IB HRS ditahan serta pembubaran dan pelarangan FPI bernuansa sangat politis.

Adakah hubungannya peristiwa pembantaian 6 syuhada Laskar FPI dengan penghilangan jejak keterlibatan aparat kepolisian dan jenderal tua? Hingga Kapolri pun mengeluarkan maklumat, larangan mengakses dan menyebarluaskan konten terkait pemberitaan FPI yang berpotensi melanggar Pasal 28 (E) UUD 1945.

Bagaimana pula keterkaitan pembunuhan 6 syuhada Laskar FPI dengan jenderal tua? Tokoh yang sangat berpengaruh dibelakang layar rezim Jokowi - Ma`ruf Amin.

Mengapa jenderal tua tersebut begitu bernafsu terhadap IB HRS dan FPI? Kesalahan apa yang diperbuat oleh IB HRS dan FPI terhadapnya? Apakah yang bersangkutan dirugikan secara pribadi atas sepak terjang IB HRS dan FPI selama ini? Atau ada alasan lain, Islamphobia misalnya.

Mungkinkah jenderal tua tersebut dihantui rasa ketakutan seandainya pembunuhan terhadap 6 syuhada Laskar FPI terkuak ke publik? Sebab, ada dugaan keterlibatan yang bersangkutan dibalik peristiwa pembantaian 6 syuhada Laskar FPI di tol Jakarta - Cikampek KM 50.

Jenderal tua tersebut juga dikenal sebagai orang yang sangat vokal melabeli Islam sebagai agama radikal dan teroris. Menuduh Islam intoleran dan ingin mengganti Pancasila. Perusak persatuan dan kesatuan. Penebar kebencian dan permusuhan. Lebih kurang sama dengan alasan SKB 6 pejabat tinggi yang membubarkan dan melarang FPI.

Akankah misteri pembantaian 6 syuhada Laskar FPI sebagai pintu masuk terbukanya misteri pelanggaran HAM lainnya?

Misalnya, misteri pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib tahun 2004 dan pembantaian ratusan ummat Islam di ujung pulau Sumatera tahun 1989?

Benarkah Komnas HAM ditekan agar penyelidikan tragedi kilometer 50 tidak mengungkap fakta yang sebenarnya? Karena ada dugaan keterlibatan petinggi kepolisian dan jenderal tua yang sangat berpengaruh di negeri ini?

Tudingan pun makin liar, kalau jenderal tua punya pasukan khusus untuk menghadapi ummat Islam? Jaringan intelijen, pasukan orang pura-pura gila dan pasukan bersenjata?

 

 

Oleh: Tarmidzi Yusuf (Pengamat Politik dan Sosial)

 

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar