Israel Sudah Suntikan Vaksin Covid-19 ke 1 Juta Penduduknya

Senin, 04/01/2021 11:22 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu (Al Jazeera)

PM Israel Benjamin Netanyahu (Al Jazeera)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah Israel mengklaim telah memvaksinasi satu juta orang atau lebih dari sepersepuluh populasinya. Menurut peneliti yang berbasis di Oxford, Israel memvaksinasi penduduknya dengan kecepatan yang tak tertandingi negara lain.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Kesehatan Yuli Edelstein memuji vaksinasi yang ke sejuta pada hari Jumat di Umm al-Fahm, kota yang didominasi Arab di utara negara itu.

"Ini kegembiraan luar biasa," kata Netanyahu dikutip dari Aljazeera, Minggu, 3 Januari 2021.

Namun Channel 13 News melaporkan pada Kamis bahwa dari satu juta penduduk itu, sekitar 240 orang dilaporkan terinfeksi virus corona beberapa hari setelah divaksin.

Temuan ini menggarisbawahi perlunya setiap orang untuk tetap menjaga diri meski telah divaksin. Alasannya butuh waktu bagi tubuh mengembangkan antibodi yang efektif melawan virus SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.

Peneliti tentang vaksin Pfizer-BioNTech sejauh ini menunjukkan kekebalan terhadap virus baru meningkat sekitar 8-10 hari setelah suntikan pertama. Saat itu tingkat efektivitasnya sekitar 50 persen.

Inilah sebabnya perlu dosis kedua yang diberikan 21 hari setelah yang pertama. Dosis kedua ini memperkuat respons sistem kekebalan terhadap virus dan membuatnya menjadi 95 persen efektif.

Israel telah memberikan dosis pertama vaksin kepada lebih dari 10 persen populasi, menurut Edelstein, kurang dari dua minggu setelah peluncuran kampanye inokulasi. Tujuannya adalah untuk memvaksinasi 5,5 juta orang di negara berpenduduk 9,3 juta itu.

Lebih dari 40 persen dari mereka yang berusia di atas 60 tahun di negara ini telah menerima suntikan pertama dari dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech.

Orang Arab membentuk sekitar 20 persen dari populasi Israel. Mereka memiliki kewarganegaraan Israel dan hak untuk memilih namun menghadapi diskriminasi di perumahan dan area lain, yang berkontribusi pada ketidakpercayaan yang meluas terhadap pihak berwenang.

Netanyahu mengatakan penting baginya jika masyarakat Arab di Israel divaksinasi dengan cepat. "Karena ini menyelamatkan nyawa," tuturnya.

Kasus Covid-19 telah melonjak di Israel baru-baru ini meskipun telah memberlakukan karantina wilayah parsial ketiga. Negara itu telah melaporkan lebih dari 426 ribu kasus dan setidaknya 3.338 kematian sejak pandemi dimulai.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar