`Hantu Islam Politik` Hanya Halusinasi Memperkuat Cengkraman Oligarki
Rizal Ramli ( Foto : Istimewa)
Jakarta, law-justice.co - Tokoh Nasional yang juga Ekonom Senior, DR, Rizal Ramli menilai publik saat ini sedang banyak yang mengalami kebingungan dalam memandang politik tanah air. Kata dia, mereka dihadapkan pada dua pilihan.
Pilhan pertama adalah mendukung ketidakbecusan pemerintah. Mulai dari kinerja yang payah, ekonomi rusak, korupsi sistemik dan otoriter.
Sementara pilihan kedua adalah bermain bahaya ‘hantu Islam politik’.
“Pilihan dua bahaya “hantu Islam politik". Abangan tidak cerdas, pilih rezim kagak becus, korup dan otoriter. Kalau perlu gedein lagi `Hantu Islam’. Hantu lho,” ujarnya lewat akun twitter pribadinya Minggu (27/12).
Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu menegaskan bahwa kedua pilihan tersebut sebenarnya bukan pilihan.
Sebab, pilihan mendukung rezim tidak becus, korup, dan otoriter akan menghasilkan kemiskinan, ketidakadilan, dan kemunduran.
“(Sementara) ‘hantu Islam politik’ hanya balon halusinasi untuk perkuat cengkraman oligarki dan neo-otoriter. Phobia juga sebagai alat fundrising dari minoritas,” tegasnya.
Rizal Ramli menekankan bahwa Indonesia sebagai negara dengan ideologi Pancasila tidak boleh phobia dengan agama apapun. Phobia terhadap agama apapun hanya akan menjadi sumber perpecahan tiada henti.
“Yang akan melupakan kita terhadap tujuan kemerdekaan: mencerdaskan bangsa, keadilan dan kemakmuran untuk semua,” tutupnya.
Banyak orang2 bimbang, Pilihan (1) mendukung ketidakbecusan, kinerja payah, ekonomi rusak, korrupsi sistemik dan otoriter vs. Plihan (2) Bahaya "Hantu Islam Politik". Abangan tidak cerdas, pilih rezim kagak becus, korup &otoriter. Klo perlu gedein lagi `Hantu Islam" - hantu lho😄
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) December 27, 2020
Komentar