Ngeri! Terburuk dalam Sejarah, Maskapai Ini PHK 2.850 Orang Pilot

Jakarta, law-justice.co - Maskapai Penerbangan asal Amerika Serikat (AS), United Airlines dilaporkan bakal memangkas 2.850 pilotnya atau 21% dari 13.000 total pilot.

Jumlah itu akan menjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) terbesar dalam sejarah maskapai.

Baca juga : Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Seperti melansir detik.com, pemangkasan itu dilakukan untuk mempersiapkan perusahaan jika bantuan penggajian dari pemerintah AS tidak diperpanjang.

Berdasarkan rilis dari United, PHK akan dilakukan antara 1 Oktober hingga 30 November 2020.

Baca juga : Update Banjir Bandang Sumbar: Korban Meninggal Bertambah Jadi 44 Orang

Perlu diketahui, April lalu pemerintah AS menggelontorkan bantuan penggajian yang dibagikan kepada sejumlah maskapai AS.

Total yang digelontorkan senilai US$ 25 miliar setara Rp 366 triliun (kurs Rp 14.600).

Baca juga : Banjir Kepung 16 Desa di Konawe Utara, 3.041 Warga Terdampak

Bantuan itu melarang maskapai untuk melakukan PHK, cuti paksa dan pemotongan gaji hingga akhir September.

Kini kasus virus Corona di AS terus meningkat dan menyebabkan makin hancur industri penerbangan AS. Sejumlah maskapai telah meminta pemerintah memperpanjang bantuan penggajian hingga Maret 2021.

Namun, diskusi dengan Kongres terhenti karena pemerintah tengah mempersiapkan paket bantuan Corona yang lebih luas.

United mengatakan perusahaannya menjadi maskapai yang paling terdampak dari maskapai lain. Terutama pada perjalanan internasional. Maskapai memprediksi membutuhkan waktu lama untuk pulih dari dampak pandemi saat ini.

Pada umumnya maskapai AS mencoba untuk mengurangi jumlah PHK dengan menawarkan pensiun dini atau kesepakatan cuti sukarela.

Selain United maskapai lain juga berencana melakukan PHK. Delta Air Lines akan memangkas 1.900 pegawai. Diikuti American Airlines akan memangkas 1.600 pegawai.