Kondisi Makin Ngeri Jika Jokowi Terus Pimpin Indonesia

Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bahwa kondisi saat ini cukup ngeri. Pasalnya, pandemi covid-19 mengahncurkan perekonomian Indonesia bahkan dunia.

Namun, menurut Pengamat Politik Muslim Arbi kondisi akan semakin ngeri jika Jokowi terus menjadi presiden dan memimpin Indonesia. Sebab, masyarakat terus terbelah dan ekonomi juga tak kunjung membaik.

Baca juga : MK, Pilpres 2024, dan “Kentut Inkonstitusional” Presiden Jokowi

“Kalau Presiden ngeri melihat kondisi saat ini, rakyat ngeri Jokowi mimpin terus negeri ini,” katanya kepada law-jsutice.co, Selasa (14/7/2020).

Menurut Direktur Gerakan Perubahan (Garpu) ini, apa yang dijanjikan Jokowi untuk memperbaiki perekonomian Indonesia tak pernah terwujud. Bahkan, kalau dibandingkan dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pereknomiannya masih jauh lebih baik.

Baca juga : Jokowi Singgung Dua RUU yang Belum Rampung Disahkan DPR

“Pertumbuhan ekonomi masih kalah dengan di era SBY. Jokowi juara di bidang pencitraan,” jelas Muslim.

Dia pun sangat menyayangkan tingkah para buzzer Jokowi yang selalu menyerang Ekonom Senior Rizal Ramli saat mengkritik kebijakan rezim Jokowi. Padahal menurut dia, Rizal ramli sebenarnya membantu Jokowi untuk keluar dari masalah saat ini.

Baca juga : Tunjangan Lengkap ASN yang Pindah ke IKN Tunggu Putusan Jokowi

“Rizal Ramli diserang buzzer penguasa dengan tudingan menteri pecatan, sakit hati dan lain sebagainya,” jelas Muslim.

Jokowi menjabarkan proyeksi dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), yang menyebutkan kontraksi ekonomi global diprediksi mencapai minus 6 hingga 7,6%. Dia mengaku khawatir dengan proyeksi-proyeksi tersebut.

“Kalau endak, ngeri saya terus terang saya ngeri. Di kuartal III ini. Ini kuncinya di kuartal III. Saya melihat memang setelah kita rapat kabinet di sini ada pergerakan yang lumayan. Tapi belum sesuai dengan yang saya harapkan. Sudah bergerak lebih baik, sudah bergerak lebih bagus, tapi belum,” tutupnya.