Iran: Rezim Zionis Israel Pemilik Bom Nuklir Sesungguhnya

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah Iran membantah tudingan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyebutkan Taheran tengah mengembangkan senjata nuklir di tempat rahasia.

Menurut pemerintah Iran, justru rezim Zionis yang sesungguhnya pemilik bom nuklir.

Baca juga : Koalisi `Dag Dig Dug` Jika PDIP Gabung Prabowo karena Jatah Menteri

Melansir dari Sindonews.com, Selasa (10/9/2019), Menteri Luar Negeri Iran Mohamad Javad Zarif mengatakan tudingan Netanyahu adalah rezim Zionis mencari dalih untuk perang.

"Pemilik nuklir yang sebenarnya menangis serigala," katanya, merujuk pada arsenal senjata nuklir milik Israel yang selama ini tidak diakui tapi juga tidak dibantah rezim Zionis.

Baca juga : Usung Ahok-Kaesang di Jakarta, PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI

Seperti diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh Iran telah mengembangkan senjata nuklir di sebuah situs rahasia di dekat kota Abadeh. Namun, menurutnya, Teheran menghancurkan fasilitas itu setelah keberadaannya terekspos.

Ini merupakan yang pertama kalinya Netanyahu mengidentifikasi situs yang dia sebut sebagai lokasi pengembangan senjata nuklir Iran. Situs itu awalnya diketahui dari tumpukan dokumen tentang program nuklir Teheran yang dicuri Mossad dan diungkapkan Israel tahun lalu.

Baca juga : Respons Jokowi, Demokrat, PDIP soal Prabowo Mau Buat Presidential Club

"Di situs ini, Iran melakukan percobaan untuk mengembangkan senjata nuklir," kata Netanyahu dalam siaran pers, di mana dia menunjukkan gambar udara dari beberapa bangunan kecil, termasuk koordinatnya. Menurutnya, gambar itu diambil di fasilitas Abadeh akhir Juni 2019.

"Ketika Iran menyadari bahwa kami menemukan situs tersebut, inilah yang mereka lakukan," katanya, yang menunjukkan kondisi sebulan kemudian di mana bangunan tidak lagi muncul. “Mereka menghancurkan situs itu. Mereka memusnahkannya," ujarnya, dikutip Reuters, Selasa (10/9/2019).

Komentar Netanyahu muncul setelah laporan Reuters mengungkapkan bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menemukan jejak uranium di sebuah situs di Iran. Teheran belum menjelaskan jejak uranium di situs itu, meskipun pihaknya menyangkal berambisi mengembangkan senjata nuklir.

Netanyahu, yang sangat menentang perjanjian multilateral tentang program nuklir Iran tahun 2015 antara Teheran dan negara-negara dunia, membuat pernyataan dalam pidato televisi sekitar seminggu sebelum pemilihan umum di Israel digelar.

"Saya meminta masyarakat internasional untuk bangun, untuk menyadari bahwa Iran berbohong secara sistematis," kata Netanyahu.

"Satu-satunya cara untuk menghentikan pawai Iran ke bom, dan agresi di wilayah itu, adalah tekanan, tekanan dan lebih banyak tekanan," paparnya.