WTO Beberkan Pembatasan Perdagangan G20 Sudah Masuk Level Tinggi

law-justice.co - Laporan Pemantauan ke-21 Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tentang langkah-langkah perdagangan G20 yang dikeluarkan menunjukkan, cakupan perdagangan langkah-langkah pembatasan impor baru yang diperkenalkan pada periode Oktober 2018 hingga Mei 2019 lebih dari 3,5 kali lipat dari rata-rata sejak Mei 2012, Senin (25/6).

Periode 2012 adalah ketika laporan dimulai termasuk angka-angka cakupan perdagangan, kata WTO dalam laporan yang dikeluarkan menjelang KTT G20 di kota Osaka, Jepang, pada 28 Juni dan 29 Juni.

Baca juga : DPR Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Tewasnya Mahasiswa STIP

Laporan tersebut menemukan bahwa cakupan perdagangan sebesar 335,9 miliar dolar AS selama periode tersebut adalah angka tertinggi kedua dalam catatan, setelah mencapai 480,9 miliar dolar AS yang dilaporkan pada periode sebelumnya.

"Laporan ini memberikan bukti lebih lanjut bahwa turbulensi yang dihasilkan oleh ketegangan perdagangan saat ini terus berlanjut, dengan arus perdagangan terpukul oleh pembatasan perdagangan baru pada tingkat tinggi secara historis," komentar Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo.

Baca juga : Habib Bahar bin Smith Senang Suara PDIP di Pilpres 2024 `Nyungsep`

Laporan WTO mencakup perdagangan baru dan langkah-langkah terkait perdagangan yang dilaksanakan oleh ekonomi-ekonomi G20 antara 16 Oktober 2018 hingga 15 Mei 2019.

Selama periode ini, ketegangan perdagangan terus mendominasi berita utama dan menambah ketidakpastian seputar perdagangan internasional dan ekonomi dunia, kata WTO seperti yang dilansir dari Antara.

Baca juga : Pekan Depan, Jemaah Haji Mulai Bertolak

"Tren stabil yang kami lihat selama hampir satu dekade sejak krisis keuangan telah digantikan dengan peningkatan tajam dalam ukuran dan skala langkah-langkah pembatasan perdagangan selama setahun terakhir," kata kepala WTO.

WTO mengatakan periode-periode yang disebutkan dalam laporan itu mewakili lonjakan dramatis dalam cakupan perdagangan dari langkah-langkah pembatasan impor dan mereka medorong Azevedo menyerukan ekonomi-ekonomi G20 untuk bekerja bersama secara mendesak untuk mengurangi ketegangan perdagangan.

"Temuan ini harus menjadi perhatian serius bagi seluruh komunitas internasional. Kami sangat perlu melihat kepemimpinan dari G20 untuk meredakan ketegangan perdagangan dan menindaklanjuti komitmen mereka terhadap perdagangan dan sistem perdagangan internasional berbasis aturan," kata Azevedo.

Tags: osaka | jepang | g20 | wto | china |