AS Ancam Tinggalkan Israel usai Biden-Netanyahu Cekcok soal Gaza

Jakarta, law-justice.co - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu kembali terlibat cekcok membahas krisis di Gaza melalui sambungan telepon, Rabu (4/4) waktu setempat.

Seperti melansir dari cnnindonesia.com, Biden mengancam Netanyahu bahwa AS akan berbalik arah meninggalkan Israel jika tidak menyetop agresi di Jalur Gaza.

Baca juga : Menag Temui Sri Mulyani, Incar Devisa dari Haji dan Umrah Rp200 T

AS saat ini masih membekingi Israel sejak agresi negara zionis itu ke Jalur Gaza membalas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Meski belakangan ikut mengkritik Israel atas agresi mereka yang menewaskan banyak warga sipil, AS tetap memberikan suplai peralatan militer kepada Israel.

Baca juga : Ini Daftar 580 Anggota DPR Periode 2024-2029

Meski demikian, Biden dan Partai Demokrat semakin mengalami tekanan berat di negara mereka sejak agresi Israel ke Palestina.

Para pemilih dari anak-anak muda hingga warga Muslim AS mengancam tidak akan memilihnya pada pemilihan umum (Pemilu) AS November mendatang.

Baca juga : Miss Universe 2023 Sheynnis Palacios Diasingkan dari Negaranya?

Kondisi itu membuat Biden mulai berbalik arah menekan Netanyahu agar segera menghentikan agresinya ke Palestina.

Biden kemudian kembali menelepon Netanyahu pada Rabu (4/4) setelah insiden serangan pasukan Israel yang menewaskan tujuh pekerja kemanusiaan dari World Central Kitchen (WCK).

Presiden 81 tahun tersebut ikut mengecam aksi Israel yang menewaskan pekerja kemanusiaan WCK di Jalur Gaza.

Dia kemudian menegaskan kepada Netanyahu dalam pembicaraan telepon selama 30 menit bahwa AS tidak akan lagi memberikan dukungan apapun kepada Israel jika Netanyahu masih saja keras kepala melakukan agresi di Jalur Gaza.

Untuk pertama kalinya pula Biden melontarkan kata-kata yang sangat tegas terhadap Netanyahu mengenai sikap AS terhadap aksi Israel di Gaza.

Gedung Putih kemudian menerangkan bahwa Biden "menegaskan kebijakan AS mengenai Gaza akan ditentukan oleh penilaian kami terhadap sikap Israel" agar mengakhiri pembunuhan dan krisis kemanusiaan.

Biden kemudian disebut menggunakan kata yang lebih keras dengan menyebut bahwa serangan terhadap pekerja kemanusiaan sebagai hal yang "tak bisa diterima" dan mendesak Israel agar segera melakukan gencatan senjata.

"Apa yang terjadi terhadap World Central Kitchen (WCK), insiden itu menjadi katalis seruan tersebut hari ini," tutur juru bucara Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, kepada CNN.

Kirby kemudian mengatakan bahwa frustrasi Biden semakin bertambah dalam beberapa pekan dan bulan karena ancamen terhadap warga sipil dan pekerja kemanusiaan di Gaza.