Jelang Lebaran

Bapanas Minta Masyarat Tidak Panic Buying Penuhi Kebutuhan Sembako

[INTRO]

Menjelang Hari Raya Lebaran, permintaan bahan pangan biasanya meningkat sehingga memicu panic buying dan antrian.

I Gusti Ketut Astawa, Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut pasokan bahan pangan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan sampai Lebaran. 

Baca juga : Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

"Pasokan pangan sangat cukup untuk menghadapi lebaran. Kita harapkan harga-harga tidak terlalu tinggi," ujar Ketut mengutip dari Kontan, Selasa 26 Maret 2024.

Dari sisi harga, Ketut memastikan harga berbagai komoditas terpantau masih dalam batas toleransi aman.

Baca juga : Update Banjir Bandang Sumbar: Korban Meninggal Bertambah Jadi 44 Orang

Bahkan untuk beras, harga cenderung melandai di tingkat konsumen karena mulai masuk ke masa panen di beberapa wilayah sentra padi. Harga gabah di tingkat produsen juga mulai mengalami penurunan. 

Tak hanya itu, Ketut mengaku beras menjadi prioritas utama Bapanas sebab lonjakan permintaan diperkirakan akan lebih tinggi di hari raya Idul Fitri. Begitu pula dengan komoditas lain seperti cabai dan minyak goreng. 

Baca juga : Banjir Kepung 16 Desa di Konawe Utara, 3.041 Warga Terdampak

Untuk menstabilkan harga dan menjaga stok beras, Bapanas memperpanjang durasi relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras premium sampai satu bulan kedepan.

Oleh sebab itu karena stok bahan pangan sudah cukup memenuhi kebutuhan Lebaran, Ketut mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying. 

"Diharapkan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembelian berlebih atau panic buying karena pasokan pangan sangat cukup dan dapat dikendalikan pemerintah, dan secara bersama sama menghindari boros pangan," pungkasnya.***