Kata Tetangga soal Keluarga Tewas Lompat dari Apartemen di Penjaringan

Jakarta, law-justice.co - Pada hari Sabtu, 9 Maret 2024 sore kemarin, sebanyak empat orang yang masih satu keluarga ditemukan tewas di depan parkiran mobil salah satu apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara.

Salah satu penghuni apartemen, Arif, mengaku kenal dengan keluarga ini. Mereka adalah pasangan suami istri dengan dua anak.

Baca juga : PRT Terima Warisan Rp 43,5 Miliar Dari Majikan Bunuh Diri

“Terakhir mereka meninggalkan tempat ini setahun lalu," tuturnya seperti melansir tempo.co di lokasi kejadian.

Arif mengatakan ia kenal dengan keluarga ini sejak 2017. Namun, pertemuan terakhir Arif dengan keluarga ini terjadi sekitar 2023.

Baca juga : IPW Desak Polda Sulut Copot Pimpinan Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri

"Saya kenal dia, tetapi jarang bicara. Paling tegur biasa saja. Terakhir sekitar Covid-19, dia bilang mau pindah ke Solo," kata Arif.

Arif menuturkan ia sempat memberikan uang untuk membantu keluarga ini. “Saya kasih uang Rp 3 juta,” ujar dia.

Baca juga : Respons Kapolri Soal Motif Bunuh Diri Brigadir RA di Mampang

Kepala Kepolisian Sektor Penjaringan, Jakarta Utara, Komisaris Agus Ady Wijaya mengatakan identitas keempat korban ini, yakni EA, 50 tahun; AEL, 52 tahun; JWA, usia belum diketahui; dan JL, 15 tahun. Polisi menduga keempat orang ini masih satu keluarga melihat dari kemiripan wajah mereka.

Kejadian ini pertama kali diketahui oleh saksi berinisial DF. Menurut Agus, DF sedang berjaga di depan pintu masuk aparteman yang terletak di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara itu.

Saat DF bertugas di depan lobi, dia mendengar benturan keras di depan bangunan itu. "Pada saat menoleh, ternyata ada empat mayat langsung tergeletak di depan lobi," kata Agus.

Menurut Agus, berdasarkan keterangan saksi, keempat korban sebelumnya tinggal di apartemen ini. Namun, mereka sudah meninggalkan tempat ini sekitar dua tahun lalu. Ini kali pertama mereka kembali ke apartemen tersebut.

Agus berujar kamera CCTV merekam mulai dari para korban tiba di apartemen hingga naik ke rooftop dan akhirnya melompat bersama.

Catatan Redaksi: Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri:

Dinas Kesehatan Jakarta menyediakan psikolog GRATIS bagi warga yang ingin melakukan konsultasi kesehatan jiwa. Terdapat 23 lokasi konsultasi gratis di 23 Puskesmas Jakarta dengan BPJS.

Bisa konsultasi online melalui laman https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id dan bisa dijadwalkan konsultasi lanjutan dengan psikolog di Puskesmas apabila diperlukan.

Selain Dinkes DKI, Anda juga dapat menghubungi lembaga berikut untuk berkonsultasi:
Yayasan Pulih: (021) 78842580.
Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454
LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293