Ini Respons Istana soal Lembong Terkait Penyebab Harga Beras Mahal

Jakarta, law-justice.co - Kantor Staf Presiden (KSP) membantah Co-captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Tom Lembong tentang pasar beras di Indonesia saat ini kacau balau karena bantuan sosial (bansos).

Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Edy Priyono mengatakan stok beras aman. Menurutnya, tak ada hubungan bansos beras dengan ketersediaan beras di masyarakat.

Baca juga : Resmi, Manchester City Juara Liga Inggris 4 Kali Beruntun

"Tidak benar cadangan beras pemerintah terkuras akibat bansos. CBP di Bulog masih kuat, sekitar 1,4 juta ton," jelas Edy melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu 28 Februari 2024.

Dia mengatakan permasalahan saat ini adalah harga yang tinggi. Pemerintah sedang berupaya untuk menangani hal itu.

Baca juga : DPR Prihatin UKT Naik, Singgung Hak Pendidikan

Edy meminta Tom Lembong membuktikan sendiri klaimnya. Dia menyebut pasar tradisional masih memiliki stok beras cukup.

"Beras tersedia, terutama di pasar tradisional dan warung-warung. Cek saja kalau tidak percaya," ungkapnya dikutip dari CNN Indonesia.

Baca juga : Ketua MPR Serukan Rekonsiliasi Pasca Pilpres

Sebelumnya, Co-captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Tom Lembong menyebut pasar beras kacau balau karena bansos.

Tom menuduh kebijakan bansos jelang pemilu menguras 1,3 juta ton beras. Dia menyebut ada politisasi bansos yang mengganggu ketersediaan beras.

"Kondisi pasar beras di Indonesia itu lagi kacau balau, dan itu kalau saya menanggapi secara teknokratis, secara profesional, hampir pasti ada kaitannya dengan kebijakan yang diambil di saat-saat di bulan-bulan pemilu terkait bansos," jelas Tom di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Senin 26 Februari 2024.