Geram Soal Agresi Israel, Pangeran William Akhirnya Bicara soal Gaza

Jakarta, law-justice.co - Pangeran William yang mewakili Kerajaan Inggris dengan tegas menyerukan Israel dan Hamas menghentikan segera peperangan di Jalur Gaza Palestina menyusul korban tewas yang terus bertambah.

Pernyataan langka ini disampaikan Pangeran William saat mengunjungi Palang Merah London pada Selasa (20/2). Dalam kesempatan itu, William mendesak "penghentian peperangan sesegera mungkin."

Baca juga : Hamas vs Israel Masih Memanas: 1.600 Orang Tewas, Meluas ke Lebanon

"Skala penderitaan manusia (di Gaza) telah mendesak akan perdamaian di wilayah tersebut di mana sudah terlalu banyak orang yang terbunuh," ucapnya seperti melansir cnnindonesia.com.

"Kadang-kadang, hanya ketika dihadapkan dengan besarnya penderitaan manusia baru lah kita sadar akan pentingnya perdamaian yang permanen," papar sang pewaris takhta Kerajaan Inggris tersebut menambahkan.

Baca juga : Rose Hanbury Disebut Selingkuhan Pageran William, ini Sosoknya

Ini merupakan pernyataan perdana dari anggota keluarga Kerajaan Inggris yang vokal menanggapi agresi brutal Israel di Jalur Gaza Palestina.

"Saya, seperti banyak orang lainnya, ingin mengakhiri pertempuran ini sesegera mungkin," kata William seperti dikutip Al Jazeera.

Baca juga : Ke William-Harry, Raja Charles: Jangan Buat Masa-masa Akhirku Sengsara

"Ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan dukungan kemanusiaan ke Gaza. Sangat penting bagi bantuan untuk masuk dan para sandera dibebaskan."

Israel masih terus menggempur habis-habisan Jalur Gaza sejak melancarkan agresi brutalnya 7 Oktober lalu. Alih-alih menghentikan bombardir, Israel kini tengah mengincar Kota Rafah di selatan Gaza.

Rafah menjadi wilayah terakhir yang cukup aman bagi jutaan warga Palestina mengungsi setelah terusir dari Jalur Gaza utara dan tengah imbas gempuran Israel.

Per Rabu (21/2), sebanyak 29.092 warga Palestina tewas dan 69.028 orang lainnya yang terluka imbas gempuran Israel sejak 7 Oktober lalu.

Sebanyak 70 persen korban tewas itu merupakan anak-anak dan perempuan.