Data BNPB Catat 4.940 Bencana Sepanjang 2023, Karhutla Paling Banyak

Jakarta, law-justice.co - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara resmi mencatat terjadi 4.940 bencana sepanjang 2023.

Kepala BNPB, Letjen Suharyanto mengatakan, jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2022.

Baca juga : Korban Tewas Banjir Sumbar Bertambah Jadi 57 Orang, 22 Hilang

"Indonesia merupakan satu negara dari 35 negara di dunia yang potensi risiko bencananya paling tinggi, sehingga dikatakan kalau tadi di 2022, 3 ribu begitu ya memang ribuan terus, di 2023 BNPB mencatat lebih tinggi lagi 4.940 kali bencana," katanya dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (12/1).

Dia menjelaskan kejadian bencana alam didominasi oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir serta cuaca ekstrem.

Baca juga : Update Terkini Banjir Bandang Sumbar: 50 Orang Tewas, 27 Masih Hilang

Dia merinci ada 1.802 karhutla, 1.170 bencana banjir, 1.155 cuaca ekstrem, 579 tanah longsor, 168 kekeringan, 31 gelombang pasang dan abrasi, 31 gempa bumi, dan 4 erupsi gunung berapi.

Menurut dia, dari ribuan bencana itu, terdapat 267 orang meninggal dunia, 33 orang hilang, 5.785 orang mengalami luka-luka, serta ada 9.002.975 orang menderita dan mengungsi.

Baca juga : Update Terkini Banjir Bandang Sumbar: Korban Tewas Jadi 41 Orang

Sementara ada 34.832 rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana alam pada periode 2023.

Kemudian 426 fasilitas pendidikan rusak, 380 fasilitas peribadatan rusak, dan 71 fasilitas kesehatan rusak. Kerusakan juga turut terjadi pada 127 kantor dan 249 jembatan.