Arsjad Minta Pendukung Ganjar Tak Terprovokasi Penganiayaan Relawan

Jakarta, law-justice.co - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsjad Rasjid meminta kepada seluruh relawan hingga pendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tidak terprovokasi kasus penganiayaan relawan oleh oknum anggota TNI di Boyolali, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

"Kami imbau kepada seluruh masyarakat dan pendukung Ganjar-Mahfud untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi," kata Arsjad dalam konferensi pers, Senin (1/1/2024).

Baca juga : Arsjad Rasyid Bagikan Tips untuk Memulai Bisnis Franchise

Menurutnya, setiap perbedaan pendapat antara calon pendukung dapat diselesaikan dengan cara berdialog. Dia pun meminta agar seluruh penyelesaian suat kasus tidak menggunakan tindakan kekerasan.

"Mari bersama-sama kita jaga, kita kawal amanah pesta demikrasi ini supaya sekali lagi saya sampaikan bisa berjalan dengan damai, adil, dan bermartabat," katanya.

Baca juga : Arsjad Ingatkan Potensi Harga Barang Melonjak

Menanggapi kasus Boyolali, Arsjad mengapresiasi gerak dari TNI untuk ikut serta mengusut kasus tersebut. Ia meminta TNI secara transparan menyelesaikan kasus tersebut hingga tuntas.

"TPN percaya sekaligus meminta agar TNI tangani kasus ini dengan sebaik-baiknya, transparan, dan berikan rasa adil bagi korban keluarganya dan seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Baca juga : Arsjad Rasjid Ingatkan soal Potensi Harga Barang Melonjak

Sebelumya, sebanyak 15 Anggota Kompi B Yonif Raider 408/Sbh di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah diperiksa di Denpom IV/4 Solo buntut kasus penganiayaan terhadap simpatisan capres-cawapres 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD Sabtu (30/12) siang.

Sejauh ini belum ada anggota yang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tersebut. Hal itu diungkapkan Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo, Minggu (31/12/2023).

Menurut dia, peristiwa itu terjadi di depan markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengahitu terjadi secara spontanitas dikarenakan adanya kesalahapahaman dari kedua belah pihak.

Tindakan penganiayaan tersebut dipicu oleh adanya suara bising dari knalpot brong yang digunakan oleh para simpatisan.