Mahfud Klaim Jadi Menteri Paling Getol Bongkar Korupsi Pemerintah

Jakarta, law-justice.co - Menko Polhukam sekaligus calon wakil presiden nomor urut tiga Mahfud MD angkat suara soal dirinya yang disebut ikut bertanggung jawab atas budaya korupsi di Indonesia yang semakin merajalela.

Mahfud percaya diri bahwa tak ada menteri lain di posisi Menko Polhukam sebelumnya yang selantang dirinya bicara soal kasus korupsi. Dia bahkan blak-blakan bahwa kasus korupsi di Indonesia sejak dulu justru sering ditutup-tutupi.

Baca juga : Hendropriyono Sebut Demokrasi Pancasila Tidak Mengenal Oposisi

"Ada orang bilang, loh, Menko Polhukamnya Pak Mahfud, kenapa diam saja, saudara, justru saya tidak diam, makanya saya ngomong," kata Mahfud di Universitas Budhi Darma, Tangerang, Rabu 29 November 2023.

"Coba saudara dari menteri-menteri sebelumnya, apakah ngomong kayak saya terus terang bahwa di pemerintahan ini banyak korupsinya? Enggak ada, semuanya ditutup-tutupi," imbuhnya.

Baca juga : Golkar Sebut Punya Sosok Peredam Anies dan Ahok

Sejak tahun 1973, dia menyebut telah ada 16 menko polhukam. Namun, menurut dia, tak ada di antara mereka yang bicara lantang soal kasus korupsi seperti dirinya.

Dia juga meyakinkan, di antara belasan menko polhukam tidak ada yang menyelesaikan kasus secara konkret seperti dirinya. Mahfud mengaku tak main-main menindak pemberantasan kasus korupsi di Indonesia.

Baca juga : Tak Lagi 17 Tahun, Ini Syarat Umur Minimal Membuat SIM Baru 2024

Bahkan, dia mengaku kerap turun tangan langsung mengawal kasus yang tidak ditindaklanjuti oleh atasan lembaga penegak hukum.

Mahfud mencontohkan kasus Ferdy Sambo yang menembak mati bawahannya. Menurut Mahfud, kasus itu sempat ditutup-tutupi sebelum kemudian ia ungkap.

"Tapi saya bilang itu tidak mungkin, itu harus dibuka dan terbuka, betul bahwa itu kejahatan yang dilakukan oleh Sambo. Apa ada yang begitu? Yang membuka kasus pencucian uang sebanyak Rp349 triliun? Membuka kasus Asabri?" ucap Mahfud.

Dia menyebut isu penegakan hukum yang dinilai jeblok saat ini dipelintir karena menjelang masa kampanye sehingga dirinya disebut seolah-olah bertanggung jawab sebagai Menko Polhukam. Namun, Mahfud mengaku selama ini tidak pernah diam terhadap kasus pemberantasan korupsi di pemerintahan.

"Orang bilang Menko Polhukamnya Pak Mahfud berati Pak Mahfud dong yang enggak bener. Ya ndak, begitu, saya umumkan bahwa itu terjadi di pemerintahan kita, dan kalau mau dibersihkan ini harus dikatakan oleh pemerintah sendiri, enggak bisa disembunyikan," kata dia.***