Kompak, Prabowo & Menhan AS Sebut Klaim China di LCS Langgar Hukum

Jakarta, law-justice.co - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Indonesia (Menhan RI), Prabowo Subianto disebut-sebut sepakat menganggap klaim maritim China di Laut China Selatan melanggar hukum internasional.

Pandangan itu nampak diutarakan kedua menhan saat bertemu di Gedung Kemhan AS (Pentagon) di Washington D.C pada 24 Agustus lalu.

Baca juga : Janji Fabregas untuk Como: Musim Depan Naik Level

"Mereka (Prabowo dan Austin) memandang bahwa klaim maritim China yang ekspansif di Laut China Selatan tidak sejalan dengan hukum internasional seperti yang tertuang dalam Konvensi Huku Kelautan PBB (UNCLOS)," bunyi pernyataan Kemhan AS soal pertemuan Prabowo dan Austin.

Laut China Selatan memang menjadi kawasan rawan konflik setelah China mengklaim hampir seluruh wilayah perairan itu, yang bertabrakan dengan teritorial beberapa negara Asia Tenggara seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, hingga Brunei.

Baca juga : AS Keluarkan Peringatan Keamanan untuk Warganya di Luar Negeri

Indonesia berkeras tidak memiliki sengketa maritim dengan China di Laut China Selatan. Namun, manuver kapal-kapal China di Laut China Selatan dekat Natuna kerap membuat Jakarta waswas.

Beberapa kapal ikan dan kapal patroli Negeri Tirai Bambu juga sempat bersitegang dengan Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI lantaran getol memasuki zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia.

Baca juga : Arsjad Rasjid Apresiasi Kadin Sumsel yang Dorong Kopi Sumsel Mendunia

China bahkan beberapa kali menganggap bahwa wilayah Natuna Utara merupakan bagian dari Laut China Selatan yang diklaimnya.

Sementara itu, Amerika Serikat juga tidak memiliki sengketa di Laut China Selatan.

Namun, Washington telah lama mengecam klaim teritorial sepihak China di perairan yang merupakan salah satu jalur perdagangan utama di dunia.

AS kerap mengkampanyekan kebebasan bernavigasi di perairan internasional itu sehingga kapal dan pesawat asing bisa bebas melewati kawasan itu.

Namun, China kerap mencegat dan mengecam manuver-manuver kapal dan pesawat AS di Laut China Selatan.

Klaim China di Laut China Selatan memang pernah dimentahkan Pengadilan Arbitrase Internasional sekitar 2016 usai digugat Filipina.

Namun, China tetap menunjukkan agresivitasnya di perairan itu dengan membangun pulau hingga memasang instalasi militer di beberapa pulau di Laut China Selatan.

Selain menemui Menhan AS, Prabowo juga bertemu petinggi Lockheed Martin untuk menyaksikan penandatanganan kerja sama pembelian 24 unit helikopter S-70M Blackhawk dengan PT Dirgantara Indonesia.

Prabowo juga bertemu dengan sekelompok mahasiswa RI yang tengah belajar di Negeri Paman Sam.

 

 

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Prabowo Subianto (@prabowo)