Ujung Masa Jabatan Bima Arya, Bogor jadi Kota Termiskin di Jawa Barat

Bogor, Jawa Barat, law-justice.co - Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Bogor menjadi kota termiskin di Jawa Barat (Jabar).

Diketahui, pada 2020 jumlah penduduk miskin di Kota Bogor mencapi 467,7 ribu jiwa. Namun, pada 2021 mengalami peningkatan mencapai 491,2 jiwa.

Baca juga : Bima Arya : Ada Komunikasi dengan Desy Ratnasari terkait Pilgub Jabar

Pada 2022 lalu, jumlah penduduk miskin di Kota Bogor menurun menjadi 474,7 jiwa, bahkan angka-angka tersebut hampir dua kali lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk termiskin di kota lain yang berada di sekitar angka 11 hingga 270 ribu jiwa.


Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri pun mempertanyakan hal tersebut.

Baca juga : Eks Wali Kota Bogor Bima Arya Deklarasi Kandidat Cagub Jabar Esok

"Kenapa dia akhir masa jabatan Wali Kota Bogor malah menyisakan angka kemiskinan yang meningkat?," ucapnya, dikutip Jumat (23/6/2023)

Padahal di matanya pembangunan infrastruktur di Kota Bogor begitu masif di masa akhir jabatan Bima Arya-Dedie A Rachim.

Baca juga : Bima Arya Jagokan Dedie Rachim Jadi Wali Kota Bogor di Pilkada 2024

"Pembangunan infrastruktur begitu masif di akhir masa jabatan wali kota, seperti taman, GOM, jembatan, seharusnya hal itu membuat pertumbuhan ekonomi karena menyerap tenaga kerja," terangnya.

Terlebih, saat ini Kota Bogor memiliki sebuah maskot bernama RuBo (Rusa Bogor), di mana kehadiran maskot itu digadang akan memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM.

Namun nyatanya, hal sebalinya yang justru terjadi.

"Ini menjadi sebuah gambaran, bahwa kemiskinan absolut terjadi dikarenakan program dan kegiatan yang dilakukan tidak menyasar pada tataran dasar kebutuhan masyarakat," jelasnya.

Dirinya mempertanyakan apakah selama ini pembangunan di Kota Bogor lebih berpihak kepada kelompok midle up saja? Serta tidak membangunan pergerakan ekonomi UMKM?.

"Atau pembenaran, bahwa Pemkot hanya membangun di tataran permukaan dan tampak bagus untuk pencitraan saja?," tanya pria yang akrab disapa Gus M.