Aset Kasus Korupsi Heru Hidayat Laku, ini Sosok Pemenangnya

Jakarta, law-justice.co - Kejaksaan Agung (Kejagung) melelang saham perusahaan yang terafiliasi dalam kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero), yaitu dengan nominal hampir Rp 2 triliun pada Kamis (8/6/2023).

Dalam pengumuman lelang resmi yang dikeluarkan Kejagung, pihaknya melelang satu paket saham PT Gunung Bara Utama sebanyak 1.626.383 lembar saham. Harga yang ditawarkan dalam transaksi tersebut sebesar Rp 1,94 triliun. Disebutkan peserta yang ingin ikut dalam proses lelang harus memberi jaminan sebesar Rp 900 miliar sebelum tanggal 7 Juni 2023.

Baca juga : Simak, Ini Peluang Sandra Dewi Terjerat TPPU dalam Korupsi PT Timah

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung RI Ketut Sumedana mengatakan aset yang dilelang pada hari ini merupakan aset dari perkara Jiwasraya. Dia menyebut pemenangnya dari PT Indobara Utama Mandiri dengan nilai transaksi hampir Rp 2 triliun.

"Ini bukan baru, ini merupakan sita eksekusi putusan dari Mahkamah Agung. Pelelangan terhadap aset dari Heru Hidayat. Yang ada sekarang itu tinggal kami lelang dan Rp 1,9 triliun itu lelang belum masuk karena ada prosesnya mereka bayar, biasanya dikasih waktu 5 hari baru masuk. Yang lalu udah banyak yang dilelang, yang masuk ke Kemenkeu sudah banyak," ujar Ketut, dikutip dari Kontan, Kamis (8/6/2023)

Baca juga : Kejagung Sita 66 Rekening dan 1 SPBU di Tangsel Terkait Korupsi Timah

Ketut menegaskan pelelangan kali ini baru dalam status transaksi, yang mana menyatakan laku dan ada jaminannya. Kalau perusahaan tersebut yang menang lelang tidak mau beli, jaminannya otomatis akan diambil.

Namun, dia meyakini jaminan mereka sebesar Rp 900 miliar enggak mungkin dibatalkan karena setengahnya dari harga saham.

Baca juga : Berkas Kasus Crazy Rich Budi Said Lengkap, Bakal Segera Disidang

Ketut menerangkan aset yang dilelang kali ini bukan yang diselamatkan. Dia menyebut sebelumnya sudah banyak aset yang dikejar dalam perkara kasus Jiwasraya. Adapun yang diselamatkan sudah banyak ada kapal, tambang, hingga tanah dan telah dirilis sebelumnya.

Terkait nilai total aset, Ketut menegaskan tidak mengetahui secara pasti. Dia hanya menjelaskan nilainya akan diumumkan ke publik.