Islamofobia di India Dipicu Kabar Populasi Muslim Akan Lewati Hindu

Jakarta, law-justice.co - Akhir-akhir ini, islamofobia makin meningkat di India. Penyebabnya dipicu penyebaran kabar hoaks mengenai Islam akan menjadi agama terbesar di India mengalahkan Hindu.

Salah satu penyebar kabar tersebut ialah seorang Apoteker yang juga seorang influencer, Amit Upadhyay.

Baca juga : Ada POJK Baru Terkait Konglomerasi Keuangan, OJK: Jumlahnya Semakin Ba

Lewat medsos, Upadhyay mengatakan di masa depan India akan menjadi negara mayoritas muslim.

"Saya beri tahu kepada seluruh pelanggan Hindu saya untuk lebih banyak membuat anak, untuk melawan umat muslim," kata Upadhyay seperti dikutip dari AFP, Selasa (2/5).

Baca juga : Ini Jadwal Pemenuhan Syarat Dukungan Calon Independen

"Jika tidak maka mereka akan jadi ancaman dan dengan cepat akan menghapus agama Hindu dari India," sambung dia.

Upadhyay secara reguler menyebar pesan diskriminatif itu. Dia memiliki 40 ribu pengikut.

Baca juga : Prabowo Subianto Bukan Pemimpin Bagus

Pada April lalu Upadhyay menyebarkan kabar menggemparkan. Menurutnya, umat muslim dengan sengaja ingin menambah populasi karena ingin menguasai India.

India merupakan rumah bagi 1,4 miliar orang. Sebanyak 210 juta di antaranya adalah umat Islam.

Pada Ssrvei kesehatan nasional keluarga 2021 lalu menunjukkan bahwa tingkat kesuburan sebanyak 2,0 anak per wanita. Untuk muslim mencapai 2,3 anak per wanita.

Pew Research yang berbasis di AS menyebut bahwa pada tahun 2050 jumlah muslim di India akan meningkat menjadi 311 juta.

Meski tumbuh pesat, umat Islam tetap akan menjadi minoritas di India. Sebab, populasi India akan mencapai 1,7 miliar pada 2050 mendatang yang sebagian besarnya umat Hindu.

Salah seorang aktivis India, S.Y. Quraishi, meminta agar disinformasi semacam ini untuk segera dihentikan. Cara itu dipandangnya sebagai alat propaganda kaum nasionalis Hindu.

"Mereka terus memprovokasi umat Hindu untuk menghasilkan lebih banyak anak dengan menciptakan ketakutan bahwa umat Islam jumlahnya akan melebihi mereka," jelasnya.