Respons Kemenkumham soal Isu Anak Yasonna Monopoli Bisnis di Lapas

Jakarta, law-justice.co - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) buka suara untuk merespons isu anak Menkumham Yasonna Laoly, Yamitema Laoly, memonopoli bisnis di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas).

Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham), Eddy Hiariej enggan bicara spesifik mengenai kabar tersebut.

Baca juga : Terpidana Korupsi Eks Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat

Dia hanya menjelaskan kerja sama dalam pengadaan katering dan kantin di lapas selama ini berjalan baik.

"Itu kan baru rumor yang beredar ya. Mengenai segala sesuatu, saya kira karena selama saya berkunjung ke lapas, selama ini pembinaan dan kemitraan yang dilakukan sangat baik," kata Eddy di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/5).

Baca juga : Resmi, Ragnar Oratmangoen & Thom Haye Jadi Warga Negara Indonesia

Eddy mengaku telah mengunjungi ratusan lapas dan rutan. Dia menyebut koperasi dan kantin yang tersedia justru membantu narapidana.

Dia enggan berkomentar lebih lanjut tentang dugaan keterlibatan anak Menkumham Yasonna Laoly dalam monopoli bisnis di lapas.

Baca juga : Mulai Juni 2024, ASN Kemenkumham Bakal Pindah Bertahap ke IKN

"Sekali lagi, saya tidak menjawab itu persoalan tuduhan, tetapi saya soal realita dan fakta di lapangan," ujarnya.

Sebelumnya, beredar kabar di media sosial mengenai monopoli bisnis di lapas yang melibatkan Yamitema Laoly. Kabar itu beredar di Twitter bermula dari cuplikan wawancara Tio Pakusadewo dan Uya Kuya.

Dalam video itu, Tio blak-blakan soal keterlibatan anak menteri dalam bisnis di lapas. Ia tak menyebut nama spesifik, tetapi beberapa warganet menyebut nama anak Yasonna.