Rupiah Cetak Hat-trick, telah Jebol Rp 15.000/US$ ke 14.968

law-justice.co - Rupiah sukses membalikkan keadaan melawan dolar Amerika Serikat pada perdagangan samapai hari sabtu (1/4/2023).

Membuka perdagangan dengan melemah, rupiah akhirnya menguat 0,1% ke Rp 14.968,65  2 hari sebelumnya masih  15.045/US$, 

Baca juga : Kemenangan Prabowo Gibran Bikin Rupiah Menguat


Sentimen pelaku pasar yang membaik, serta ekspektasi bank sentral AS (The Fed) akan memangkas suku bunganya tahun ini membuat rupiah sukses menguat tiga hari beruntun dan akhirnya tembus dan dibawah 15000  dengan level psikologis Rp 14.968/US$.

Bursa saham AS (Wall Street) yang menguat tajam Rabu waktu setempat menunjukkan sentimen pelaku pasar sedang bagus-bagusnya. Sebagai mata uang emerging market, rupiah akan diuntungkan kala sentimen pelaku pasar sedang bagus.

Baca juga : Dolar Amerika Diperkirakan Melemah, BI : Rupiah Menguat di 2024

Kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) yang merembet ke dua bank di AS lainnya, bahkan membuat perbankan Eropa ikut gonjang-ganjing memberikan keuntungan bagi rupiah.


The Fed di bawah pimpinan Jerome Powell sebenarnya diprediksi akan kembali agresif menaikkan suku bunga acuannya pada pekan lalu. Nyatanya, akibat gonjang-ganjing sektor perbankan The Fed hanya menaikkan 25 basis poin menjadi 4,75% - 5%, dan membuka peluang untuk tidak lagi menaikkan suku bunga.

Baca juga : Rupiah Menguat ke Rp15.557/USD & Emas Antam Melonjak Rp974 Ribu/Gram

Sejak pengumuman pada Kamis (23/3/2023) dini hari waktu Indonesia itu, rupiah cenderung mengalami penguatan terus sampai hari sabtu . Prediksi esok akan lebih menurun atau menguat seperti 2 hari kemari.