Gunung Gede Disebut Retak Efek Gempa Cianjur, Apa Dampaknya?

Jakarta, law-justice.co - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) melaporkan adanya retakan di puncak Gunung Gede. Keretakan disinyalir akibat gempa Cianjur yang melanda pada Senin, 21 November 2022 lalu. Selain retak, juga terjadi longsor di dua jalur pendakian. Namun kondisi longsorannya relatif kecil.

“Terjadi retakan dan longsor di dua jalur pendakian Gunung Gede, yakni via Gunung Putri dan Via Cibodas,” kata Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Agus Deni, dikutip Senin (28/11/2022)

Baca juga : Ini Alasan Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara

Dua Titik Longsoran Jalur Pendakian
Terdapat dua titik longsoran di jalur pendakian via Cibodas. Dua titik ini berada di Cisalada dengan lebar 10 meter dan panjang 10 meter. Sedangkan di Jalur pendakian via Gunung Putri, retakan ditemukan sepanjang 7 meter di blok Romusa dan longsoran dengan lebar 8 meter dan tinggi 3 meter di blok Tanah Merah.

Agus menjelaskan, pemeriksaan terhadap jalur pendakian dan kawasan puncak Gunung Gede ini dilakukan oleh tim gabungan Masyarakat Mitra Polhut, Volunteer Montana, hingga Gede Pangrango Operation. Setelah ditemukannya retakan dan longsoran ini, aktivitas pendakian hingga wisata ke Air Terjun Cibeureum untuk sementara ditutup.

Baca juga : BNPT: Kelompok Teroris JAD Galang Dana Lewat Gempa Cianjur

“Pendakian kita tutup sementara hingga kondisi kondusif dan tidak lagi terjadi gempa susulan,” kata dia.

Sebelumnya, beredar unggahan di media sosial Facebook pada Selasa, 22 November 2022, yang meminta warga Cianjur untuk waspada pascabencana gempa. Unggahan itu menyebut bahwa Gunung Gede yang berada di Cianjur meletus dan mengeluarkan semburan api. Pengunggah juga mengklaim bahwa banyak saksi di Kampung Sungabarong yang melihat letusan itu.

Baca juga : Korban Tewas Gempa Cianjur Bertambah, Bupati: Total Jadi 635 Orang

“Waspada buat warga Cianjur .bantu share. Gunung gede di puncak sudah mengeluarkan api banyak saksi di kampung sungabarong.. tolong untuk waspada perbanyak istighfar pokonamah,” bunyi unggahan itu.


Kabar meletusnya Gunung Gede ini kemudian dibantah oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG Kementerian ESDM. Kepala PVMBG Hendra Gunawan memastikan gunung api tersebut masih dalam keadaan aman. Berdasarkan laporan PVMBG kondisi Gunung Gede masih berada di level normal. Dia meminta masyarakat untuk tetap tenang.

“Berdasarkan laporan PVMBG kondisi Gunung Gede masih pada level normal alias gunungnya aman-aman saja. Masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti aktivitas perkembangan Gunung Api Gede dari instansi resmi pemerintah,” kata Hendra dalam konferensi pers pada Selasa, 21 November 2022 lalu.