Batal Investasi di Ibu Kota Baru Nusantara, Softbank Ungkap Alasannya

Jakarta, law-justice.co - Belum lama ini, Softbank mengurungkan niatnya menjadi calon investor proyek ibu kota baru atau Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Sebagai gantinya, Softbank akan mengalihkan investasi mereka ke Sumatera Barat.

Baca juga : SoftBank Jual 200 Juta Saham GOTO, Masih Punya 7,7% Kepemilikan

Seperti melansir cnnindonesia.com, Representative Director & Chairman Softbank Ken Miyauchi menepis anggapan bahwa pembatalan investasi di megaproyek ibu kota baru tersebut karena alasan politik.

Dia menyebutkan bahwa Softbank mundur sebagai investor proyek ibu kota baru di Penajam Passer Utara, Kalimantan Timur, lantaran faktor tingkat pengembalian investasi atau return on investment (RoI).

Baca juga : Imbas Kaburnya Softbank, Media Asing Mulai Ragukan IKN Nusantara

"Return on Investment adalah alasan utama kami mundur dari proyek yang dimaksud, dari segi waktu dan besar return on investment itu sendiri," ujarnya dalam keterangan resmi.

Pun demikian, ia menegaskan Softbank akan tetap mendukung pengembangan perusahaan rintisan (startup) di Indonesia.

Baca juga : TKA Dapat Karpet Merah di IKN dari Jokowi, Pribumi Cuma Nonton?

"Kami tetap melakukan investasi di Indonesia, tetapi tidak melalui pendanaan proyek pembangunan IKN di Kaltim," imbuh Ken.

Tidak hanya itu, sambung dia, pengalihan dana investasi yang sebelumnya direncanakan untuk proyek ibu kota baru juga akan dialihkan ke proyek investasi lainnya di provinsi lain di Indonesia.

"Informasi dari founder kami, Masayoshi Son, dalam waktu dekat akan ada rencana pengalihan pendanaan proyek pembangunan IKN ke Sumatera Barat," terang dia.

Softbank adalah investor kakap di Indonesia. Sahamnya tersebar di berbagai startup di Indonesia, seperti Grab dan GoTo.